Henry Jufri, Sukses dari Kuli Panggul Jadi Pengembang Aplikasi

Dadan Eka Permana diperbarui 09 Feb 2017, 15:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Henry Jufry, pria asal Makassar ini, menghebohkan dunia maya pada 2015 lalu. Keberhasilannya membuat berbagai aplikasi telepon pintar, membuatnya meraup penghasilan jutaan rupiah.

Pria yang tidak tamat SD dan bekerja sehari-hari sebagai seorang kuli panggul di pelabuhan di Makasar itu, menjadi bukti bahwa industri digital sangat menggiurkan dan tidak hanya didominasi oleh mereka yang memiliki modal besar dan pendidikan tinggi.

Berawal dari keinginan yang besar untuk mengubah nasib, mendorong Henry untuk mencari cara lepas dari jerat kemiskinan. Menjadi kuli panggul, penghasilannya tak menentu. Paling besar sebulan hanya bisa mengumpulkan uang Rp. 2 juta.

Dalam sela-sela waktu menjadi kuli panggul itulah, pria kelahiran 20 September 1982 itu mendalami seluk beluk pembuatan aplikasi digital. Kala itu, ia mendapat informasi tentang potensi mendapatkan penghasilan dengan membuat aplikasi mobile.

 

Mulai dari situ Henry menekuni dan belajar membuat aplikasi, game terutama. Bersama salah satu komunitas developer aplikasi yang ada di Makassar, sedikit demi sedikit ia mulai memahami dan mempraktekkan ilmu coding aplikasi mulai dari nol secara otodidak.

Ratusan game pun berhasil diciptakan seperti aplikasi belajar huruf dan angka untuk balita, aplikasi kartun huruf dan angka, permainan Si Unyil Berpetualang, Ninja Konoha Run, Super Crocodile, King Arthur, dan banyak lagi.

Perlahan hasil dari usahanya pun mulai nampak. Ia mulai mendapatkan penghasilan dari Google sebagai kompensasi profit sharing aplikasi miliknya yang semakin banyak di unduh via Google Playstore. Ia yang mulai mengembangkan aplikasi sejak bulan Oktober 2014 tersebut, secara bertahap mendapatkan penghasilan mulai dari $100 per bulan hingga akhirnya dapat mengantongi US$ 1.200.

Kini Henry Jufri telah meninggalkan pekerjaannya sebagai kuli panggul dan fokus menjadi seorang pengembang aplikasi. 

What's On Fimela