Fimela.com, Jakarta Mendengar nama padepokan Ragasukma, pasti berpikir jika padepokan tersebut adalah sebuah perguruan yang mengajarkan ilmu kanuragan atau ilmu bela diri kepada muridnya.
Tapi, padepokan Ragasukma yang digagas Sweta Kartika dan rekannya Alex Irzaqi sekitar tahun 2012, tidak menggembleng murid-muridnya bela diri, melainkan menjadi pembuat komik silat.
Berdirinya padepokan tersebut bermula dari keprihatinan Alex Irzaqi dan Sweta Kartika atas kurangnya komikus silat. Alex dan Sweta bertindak selaku pengajar di padepokan tersebut.
Saat ini padepokan Ragasukma sudah memiliki 10 murid. Mereka digembleng untuk membuat komik-komik khusus yang bercerita tentang silat. Target pasar yang diincar pedepokan Ragsukma adalah anak-anak muda.
“Yang pasti anak-anak muda ya. Waktu kita pertama kali masuk dengan membawa silat kita berpikir orang-orang tua yang pasti suka tapi itu tidak bisa meremajakan market. Karena nanti kalau mereka sudah paripurna, market yang bawah belum kebina. Akhirnya meski kita mengangkat tema pendekar, kita menuturkan dengan bahasa yang kekinian supaya anak-anak muda masuk dengan mudah dan membaca. Kalau ada generasi sepuh yang tertarik, itu bonus buat kita,” kata Sweta Kartika saat ditemui di acara Creativepreneur Corner 2017 The Hall Senayan City, Jakarta, belum lama ini.
Komik karya padepokan Ragasukma dipasarkan secara indie. Mereka memanfaatkan online shop, berbagai event dan media sosial dalam memasarkannya.
“Sejak awal membuat Ragasukma kita langsung penjualan lewat digital. Kalau penjualan fisiknya lewat mengikuti event kreatif. Tapi kita juga ingin menggapai pasar yang luas dengan memaanfaatkan web milik kita dan memanfaatkan sosial media,” kata pria yang lahir di Kebumen tanggal 14 April 1986 silam itu.