Menjadikan media sosial sebagai bahan yang dikritisinya di album barunya ini, menurut Slank fungsi media sosial bukan lagi untuk mendekatkan yang jauh melainkan lebih menaburkan kebencian. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Slank mengatakan di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tak lepas dari yang namanya media sosial. Namun cukup disayangkan ketika fungsi awal sebagai tempat bergaul namun saat ini berubah menjadi tempat cari musuh. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Palalopeyank itu kan gak bisa dipungkiri, hari-hari kita banyak yang main media sosial. Media sosial dari tahun ke tahun bukan jadi tempat untuk bergaul, tapi jadi tempat cari musuh," kata Kaka. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Menurut Kaka, salah satu personel Slank, media sosial digunakannya untuk bertemu teman di bangku Sekolah Dasar. Namun belakangan ini disalahgunakan untuk menebar kebencian dan mengotori kata serta pikiran. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Merasa terpancing dengan para pengguna media sosial yang tidak bijak dan mencampuri urusan orang lain, Slank pun seringkali dibuat tidak mood lantaran ucapan-ucapan netizen di akun media sosialnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Mereka mancing-mancing di media sosial. Jadi hari kita tuh nggak mood gitu, nggak asik gara-gara seharian nggak mood, kita hashtag-in saja ah palalopeyank," imbuh Kaka di Jl. Potlot, Duren Tiga, Selasa (7/2). (Galih W. Satria/Bintang.com)
Kaka pun memberi saran untuk para pengguna media sosial untuk memanfaatkannya dengan bijak. Selain itu, ia juga meminta agar berhenti menebarkan kebencian karena bisa menyakitkan perasaan orang lain. (Galih W. Satria/Bintang.com)