7 Ketakutan Seputar Traveling yang Hantui Banyak Orang

Asnida Riani diperbarui 08 Feb 2017, 11:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Disadari atau tidak, traveling sering kali mengubah seseorang, mungkin termasuk kamu, jadi penjelajah yang lebih berani. Namun di antara letup semangat melakoni perjalanan, tetap saja ada ketakutan yang mendera. Lupakan apa yang menahanmu, berikut sejumlah cara untuk mengatasi ketakutan seputar traveling menurut roughguides.com.

Terlalu berbahaya untuk pergi. Apakah itu akibat bencana alam, krisis ekonomi atau serangan teror, semua membuatmu ragu untuk pergi. Jangan langsung panik. Periksa dulu travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia. Jika ada, maka urungkan niat dan ganti waktu pergi. Namun jika terlanjur bertolak, buat sederet rencana, termasuk memberi kabar secara rutin pada orang yang dipercaya dan menyimpan nomor telepon KBRI di negara tujuan.

Tak bisa bicara bahasa lokal. Sudah begitu banyak tips untuk persoalan yang ini. Pelajari kata dasar seperti sapaan, terima kasih dan maaf. Selain itu, ketahui juga bahasa tubuh yang dinilai baik dan sebaliknya, lantaran suatu tempat biasanya memiliki aturan berbeda.

Kesepian jika pergi sendiri. Solo travel memang menarik, namun antusiasme tersebut juga datang bersama ketakutan kalau kamu tak akan memiliki teman selama perjalanan. Harus disiasati, misalnya dengan menginap di tempat macam hostel atau mendatangi lebih banyak spot yang biasanya disambangi warga lokal.

Dirampok. Pergi dengan membawa barang berharga, termasuk ponsel dan laptop, memang menimbulkan kekhawatiran sendiri. Jika dirasa perlu, tak ada salahnya memiliki asuransi perjalanan untuk mengantisipasi skenario paling buruk. Di samping itu, jangan mengeluarkan barang berharga di tempat terbuka dan senantiasa meletakkannya secara tersembunyi.

Payah menentukan arah. Ketika sebagaian orang sangat ahli membaca peta, sisanya malah payah sama sekali. Jika kamu masuk kategori yang kedua, maka tak perlu merasa khawatir. Kamu bisa bertanya pada penduduk lokal atau cukup tak panik dan membaca arah yang biasanya ada. Lagipula, tersesat biasanya malah mendatangkan kejutan, bukan?

Sakit saat traveling. Ini mungkin momok yang paling menakutkan. Sakit di tempat asing yang apa-apanya tak diketahui. Namun kamu juga harus tahu kalau ada sederet cara untuk tetap sehat. Misalnya dengan menggunakan hand sanitizer, minum air kemasan (kalau perlu gunakan juga untuk sikat gigi). Perhatikan pula apa yang kamu makan.

Tak bisa pergi. Bisanya poin ini bersentuhan dengan uang. Padahal, tak semua tempat membutuhkan biaya besar untuk disinggahi. Dengan disiplin menabung, negara-negara di Asia Tenggara semestinya bisa dijelajah. Jangan lepaskan pandangan dari promo pesawat terbang dan tempat bermalam. Jadi, mengapa juga tak traveling?

What's On Fimela