Fimela.com, Jakarta Seseorang pernah berkata, makhluk yang paling kejam adalah manusia. Bagaimana tidak, pengrusakan alam dan keseimbangan ekosistem sebagian besar dilakukan manusia. Salah satu bukti adalah ditemukannya seekor paus dalam kondisi tak sehat di Sotra, Norwegia, awal Februari 2017.
Parahnya, pada saat paus itu diperiksa, para peneliti menemukan ada banyak sampah plastik di dalam perut sang paus. Dilansir dari the Nordic Page, ada 30 plastik besar dan juga banyak plastik berukuran kecil yang ditemukan di dalam perutnya.
Para peneliti berasumsi, sang paus sakit lantaran plastik-plastik yang ada di dalam perutnya. Usai menghabiskan waktu berjam-jam untuk diperiksa, paus tersebut kembali ke laut dalam. Para peneliti hingga artikel ini ditulis menyatakan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut apa yang menjadi penyebab sang paus sakit.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah Norwegia dan juga para netizen. Pasalnya, menurut sebuah penelitian yang dilakukan the World Economic Forum, pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik dibandingkan ikan di laut. Penelitian ini juga mengatakan, ada 150 juta ton plastik di lautan seluruh dunia pada saat ini.