Fimela.com, Jakarta Usianya masih belia. Namun jiwa wirausahanya patut diacungi jempol. Berkat kepiawaiannya berbisnis, bocah asal Inggris ini bisa menghasilkan uang hingga puluhan juta rupiah setiap minggunya. Ia dinobatkan sebagai jutawan termuda di Inggris.
Henry mulai memiliki ide untuk menjalankan usaha ritel sejak usianya masih 5 tahun. Saat itu ia memulai dengan berdagang pupuk kandang. Kemudian ia baru benar-benar memulai bisnisnya pada usia tujuh tahun. Disaat teman-temannya asik bermain, Henry sudah asik menjalankan bisnisnya.
Untuk menjalankan usahanya, Henry memanfaatkan bisnis jual beli online. Ia membuka sebuah lapak online di eBay. Henry menjual berbagai macam benda yang sebelumnya ia beli dari toko amal. Setelah bisnisnya itu mulai lancar, Henry dengan lincah kembali membuka sebuah toko yang menjual permen. Ia memberi nama tokonya tersebut “Not Before Tea”.
Bocah kelahiran 2004, 12 tahun lalu itu mengungkapkan bahwa uang yang ia hasilkan dari bisnisnya digunakan untuk memproduksi buku anak-anak dan merchandise bermerk toko online miliknya.
Perlahan namun pasti, semakin banyak orang yang percaya bahwa apa yang sedang diusahakan oleh Henry adalah langkah besar untuk membangun trend socio-preneur atau wirausaha sosial. Oleh karena itu, saat ini Henry telah dipercaya untuk bekerjasama dengan 75 perusahaan retail di Eropa. Setiap tahun, omset semua usahanya bisa mencapai 1,3 miliar rupiah.
Salah satu rahasia suksesnya yang membuat ia menjadi salah satu bocah yang kaya raya adalah sifat agresif, giat berusaha, dan tidak mau menunda. Berkat kegigihannya, ia dianugerahi sebagai pebisnis cilik paling sukses tahun lalu. Dia kini sering diundang sebagai pembicara untuk membantu orang-orang muda mengembangkan bakat kewirausahaan mereka.