Fimela.com, Jakarta Pernikahan bukan untuk semua orang, dalam arti; tidak semua orang bisa memahami betul dan beradaptasi dengan sempurna dengan kehidupan dalam pernikahan.
Pernikahan ibarat bisnis. Segala sesuatu yang layak dilakukan demi mencapai target, datang bersamaan dengan risikonya sendiri-sendiri. Di situlah kesiapan untuk menikah dipertanyakan; siapkah kamu menanggung risikonya? Dilansir dari situs Your Tango, setidaknya inilah 3 risiko yang akan dihadapi pada setiap pernikahan:
1. Kamu akan tumbuh. Namun dalam pernikahan, kamu tidak bisa tumbuh sendirian. Kamu harus bisa menjadi cerminan bagi satu sama lain. Pernikahan akan mengeluarkan semua yang terbaik sekaligus yang terburuk dari dirimu, dan pada satu masa, itu akan terasa menyakitkan.
2. Kamu akan menemukan dirimu sendiri. Itu bisa jadi hal yang baik, bisa juga jadi hal yang buruk. Dan kamu bisa melihat cerminan dirimu itu dari mata pasanganmu. Pernikahan membuatmu mendapatkan hal ini.
3. Kamu akan melayani orang lain. Saat jatuh cinta dan pacaran, mungkin kamu akan merasa bak tuan putri. Tapi setelah menikah, akan ada saatnya kamu melayani pasanganmu. Namun, kabar baiknya adalah melayani pasanganmu otu adalah kunci kesuksesan juga kebahagiaan hubungan. Selama kamu bisa memandang ini sebagai hal positif, kamu takkan keberatan kok.
Kalau kamu ingin menikah, bersiaplah untuk tumbuh, bersiaplah untuk menemukan dirimu, bersiaplah melayani orang lain. Itu semua mungkin sebanding dengan apa yang kamu dapatkan, mungkin juga tidak. Makanya, pertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan menikah, apakah pasanganmu orang yang tepat untuk mencapai tujuan pernikahan itu sendiri?