Fimela.com, Jakarta Selain film-film Warkop DKI, duet dua pelawak nasional, Kadir dan Doyok telah menjadi hiburan bagi penggemar film-film komedi tanah air di era 80an sampai 90an. Beberapa judul film mereka diantaranya Kanan Kiri OK, Ikut-Ikutan, Akal-Akalan, Salah Pencet, dan lainnya.
Sebagai pemeran, Kadir berharap ada produser yang melakukan produksi ulang atas film-film yang pernah dibintanginya tersebut. Seperti halnya Warkop DKI yang dibuat versi masa kini dengan pemeran Abimana Aryasatya, Tora Sudiro, dan Vino G. Bastian.
"Begini ya, main film kayak gitu, kita orang film, selalu diharapkan oleh semua pemain. Karena itu profesi dan penghasilan kita tapi kalau produsernya ga ambil, ga bisa," ujar Kadir saat preskon film Generasi Kocak: 90-an vs Komika di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurutnya, seorang seniman layaknya pekerja panggilan. Ketika ada pekerjaan yang mau menggunakan jasanya, barulah seorang seniman berkarya. "Wajar lah seniman tuh berharap. Tapi kalau gak ada yang manggil ya duduk di rumah," imbuhnya.
Kadir siap berterimakasih ketika nantinya ada produser yang mengangkat kembali film-filmnya bersama Doyok. Namun, ia tak mau berangan-angan yang akhirnya bisa membuatnya menelan kecewa.
"Kalau pengen pasti lah. Tapi apa boleh. Kalau iya ya terima kasih sekali. Tapi udah beda lah, dulu naik motor kecebur empang bisa," tutur Kadir.
Duet ini memang sudah lama tak muncul bersama. Seperti ketika Kadir didapuk menjadi salah satu pemain di film Generasi Kocak: 90an Vs Komika. Tak ada Doyok yang dipasangkan kembali dengannya.
"Gak (bareng Doyok). Kalau dulu karena kita duet terus kan ada nilai jualnya, kalau sekarang biarpun diduetkan 4 atau 5 film ini semua karena faktor usia, akan membosankan dan ada titik jenuh," tukas Kadir.