Harus Banyak Istirahat, Ini 4 Fakta Lain Soal Penyakit Campak

Karla Farhana diperbarui 27 Jan 2017, 18:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Demam, pusing, dan muncul ruam pada kulit? Mungkin kamu terkena campak. Penyakit yang sering kamu dengar, namun tak semua orang tahu apa sebenarnya campak itu. Penyakit ini disebabkan virus. Karena itulah kamu bisa tertular dengan cepat kalau ada teman kantor atau kampus yang terkena campak. 

Ruam pada kulit akan muncul 1-2 minggu usai virus masuk ke tubuh. Mulanya, akan muncul pada daerah belakang telinga, kepala, kemudian leher. Dari situ akan menyebar ke punggung, dada, bahkan seluruh tubuh. Nah, agar kamu tidak meyesal, simak beberapa fakta lain seputar penyakit ini. 

1. Ada tiga hal utama yang harus kamu lakukan kalau terkena campak. Pertama, minum air mineral yang banyak setiap hari. Kedua, banyak-banyak istirahat. Serius, kamu jangan keras kepala tak mau pergi ke dokter, bersikeras untuk tetap masuk kantor atau kampus. Karena yang rugi bukan kamu saja, tapi juga orang lain yang tertular. Ketiga, harus ke dokter. Karena ini virus, kamu harus minum obat dari dokter. 

2. Campak juga bisa sebabkan komplikasi. Seperti radang telinga, bronkitis, infeksi paru-paru, dan infeksi otak. Kelompok orang yang berisiko mengalami hal ini antara lain bayi, anak-anak yang kondisi kesehatannya buruk, orang dewasa dengan penyakit kronis, dan mereka yang punya sistem kekebalan tubuh lemah. 

3. Selain campak biasa, juga ada campak rubella atau campak Jerman. Campak jenis ini merupakan penyakit ringan. Namun sangat bahaya jika diidap ibu hamil. Gejalanya, bintik-bintil, gatal, pembengkakakn kelenjar getah bening di sekitar telinga, dan badan panas mencapai 38 derajat Celcius atau lebih. 

4. Pasien rubella harus banyak minum air. Meski campak jenis ini jarang terdengar lagi lantaran sudah ada vaksinnya, namun kamu tetap harus waspada. Kalau diobati, gejala akan hilang 7-10 hari. Dan pembengkakan akan hilang dengan sendirinya.