Fimela.com, Jakarta Sulami jadi perhatian dunia. Tak hanya media nasional, media internasional juga tertarik mengulas wanita yang disebut manusia kayu asal Sragen tersebut.
Sulami ramai diperbincangkan setelah video tentang kehidupan sehari-harinya sebagai pengidap penyakit langka, viral di media sosial awal Januari tahun ini. "Sebenarnya Sulami bersama saudarinya, Paniyem yang meninggal tiga tahun lalu, sudah terdaftar di Dinas Sosial sebagai penerima Program Jaminan Sosial Penyandang Cacat Berat sejak 2008," kata Supriyatno, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sragen saat ditemui di kantornya, Rabu ( 25/1/2017).
Sejak 2008, Pemerintah Kabupaten daerah Sragen rutin setiap bulan memberikan bantuan berupa uang Rp300 ribu dan beras 15 kg. "Selain itu kami juga memberikan pendampingan psikolog untuk memberikan motivasi kepada Sulami," kata Supriyatno.
Sementara itu, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan Pemkab sudah memberikan perhatian sejak tahun 2008 terhadap Sulami beserta saudara kembarnya, Paniyem yang sudah meninggal dunia pada 2012 lalu akibat penyakit yang sama.
Bantuan yang diberikan antara lain Jadup sebesar Rp300.000 per bulan, raskin setiap bulan, Jamkesmas untuk neneknya, Sulami, RTLH, dana jimpitan rutin dari Dinsos serta santunan kematian untuk Paniyem. Sebenarnya Sulami itu sudah terkover sejak 2008, melalui program Jaminan Sosial Penyandang Cacat, sekarang namanya Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat.