Fimela.com, Jakarta Setelah empat tahun belakangan Dimas Beck jarang muncul karena sibuk kuliah dan usaha, kini Dimas kembali menyapa penggemarnya baik lewat layar kaca maupun layar lebar. Bermain di sinetron Pengeran 2, Dimas kini juga main di film Security Ugal-Ugalan bersama Indro Warkop.
******
Pemilik nama lengkap Dimas Kahlil Sudoyo Beck itu telah menyelesaikan kuliahnya yang sempat tertunda. Kini perjuangan Dimas meraih gelar sarjana telah usai. Ia sudah siap 'tancap gas' kembali ke dunia hiburan.
Dimas mulai dikenal luas oleh masyarakat melalui film yang ikut diperankannya Apa Artinya Cinta? dan Bukan Bintang Biasa. Dalam film Bukan Bintang Biasa, Dimas Beck juga ikut bernyanyi dalam lagu tema film bersama Melly Goeslaw dan para pemeran lainnya.
Dimas bersyukur ikut terlibat di film Security Ugal-Ugalan. Ini adalah pengalaman pertamanya bermain film komedi. Dia mengaku sempat menghindar saat pertama kali ditawari, karena merasa bukan pribadi yang lucu. Sedangkan film ini dipenuhi adegan slapstick yang mengocok perut.
"Saya merasa nggak lucu walau pun sehari-hari ngocol juga. Komedi itu skillnya tinggi banget, nggak ngmong saja bikin orang ketaaa. Kita harus makesure orang ada di level komedi yang sama sama kita," kata Dimas Beck, di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (17/1).
Dimas Beck menceritakan semua pengalaman menariknya saat syuting Security Ugal-Ugalan bersama dengan Indro Warkop dan pemain lain. Selain itu, Dimas juga menceritakan impiannya di masa yang akan datang kepada Puput Puji Lestari saat bertandang ke kantor Bintang.com beberapa waktu lalu.
What's On Fimela
powered by
Main Bersama Indro Warkop
Dimas Beck sudah lama memendam keinginan untuk satu frame dengan Indro Warkop. Menurutnya, Indro adalah sosok legenda di perfilman Indonesia. Karena itu tawaran untuk bermain film Security Ugal-Ugalan langsung diterimanya.
Kenapa mau main film Security Ugal-Ugalan?
Main film ini, karena ada Om Indro. Karena dari dulu pengen main ama Om Indro. Satu-satunya hal yang bikin saya sangat tertarik ya main sama Om Indro. Selain itu ceritanya lucu. Kebanggaan ada satu frame ama Om Indro.
Kenapa kagum pada Om Indro?
Siapa sih yang ga kenal indro warkop. Ya memang ada beberapa actor yang aku pengen main bareng banget. Nanti pas tiba-tiba dapat, oh dulu emang pengen main. Om indro betul-betul mau ngajarin. Kebanyakan kan yang main komedi bukan komedian.
Ini film komedi pertamamu. Bagaimana pengalamannya?
Orang kan kalau nonton komedi sekadar tertawa. Ternyata di komedi itu banyak orang yang ga lihat. Komedi harus tersampaikan dengan baik. Pesennya ya mereka tertawa. Dan bikin orang tertawa itu ya gak gampang. Kita di lokasi jaga mood, skrip jaga. Saya belajar banyak ya. Film komedi pertama.
Dibalik itu ada kepinteran-kepinteran. Malah sekarang seringkali acara-acara tv sekarang kebalikannya. Malah sering asal, komedinya ga terarah. Mungkin lucu untuk sebagian orang, namun sebagian lainnya bias merasa tersakiti. Nah disini aku belajar ga perlu kayak gitu.
Komedi itu kemasannya emang harus bagus. Dan dengan kondisi Negara kita yang kayak gini, film komedi bias menjadi salah satu hal yang membantu.
Yang sulit dilupakan saat syuting?
Pengalaman pertama, pengennya ketawa mulu. Meskipun ga syuting pengennya ke lokasi terus. Ngapaian lagi nih di lokasi syuting. Sampai harus nahan ketawa banget. Pengalaman paling menyenangkan itu.
Kamu suka nonton Warkop DKI?
Saya dibessarkan ga hanya dengan film warkop. Tapi jugga acara-acara komedi seperti ketoprak hhumor. Indonesia adaalh bangsa yang humoris, film komedi ini harus dibikin sedemikian rupa, agar yang menonton pun ga merasa dibodohi. Ini film hiburan, ga ada maksud lain.
Menikmati Proses Pembuatan Film
Dimas Beck sangat selektif soal peran yang dimainkan di film. Dia tak kuatir jika filmografinya tak bertambah banyak mesti sudah lama akting. Buatnya, film adalah totalitas.
Makna film buat Dimas Beck?
Buat saya pasti jadi project yang selalu ditunggu. Karena kalau film itu kita ga bisa seenaknya ya. Harus pilih-pilih betul siapa lawan main kita, siapa yang garap, skripnya juga harus betul-betul menarik.
Segala macam aspek yang mendukung film itu sendiri harus dipikirkan.
Karena orang akan datang ke bioskop. Mereka dating itu perlu effort. Harus dihargai banget kita ga buang2 waktu mereka untuk datang ke bisokop. Jadi kita harus memberikan hiburan yang pantas untnuk ditonton.
Alasan cinta film?
Sebetulnya saya mencintai dunia entertainment sih, ga hanya film aja. Emang tujuan awal berda di industry ini karena agar bias menghibur orang. Bisa memberikan inspirasi kepada orang. Suatu kebanggan ketika film drama, bias buat orang nangis. Nah kalau komedi, harus bisa ketawa penontonnya. Makanya mereka yang nonton harus ketawa banget, kalau ga bias brati apa yang gue mau gak dapet. Bukan masalah filmnya aja, tapi end result-nya yang ada di penonton sih.
Pertimbangan main film?
Pertimbangannya banyak. Pasti salah satunya skenario. Lawan mainnya pasti juga sapa aja. Trus ini diproduki ama siapa. Karena macam-macam aspek itu yang jadikan film kredibel untuk ditonton.
Film paling berkesan sudah dibintangi?
Paling berkesan Bukan Bintang Biasa ya. Jaman itu dapet, remaja dapet. Saya juga bias daapt ajaran. Ga hanya dari persoalan filmnya saja. Industri juga gue pelajari dari project itu. Teh melly kan saat itu mengajak kita untuk ikutan, tentang konsep segala macam. Emang akhirnya belajar industri dari situ.
Impian?
Impian pengen produksi film. Ingin bikin fim yang bisa bilang ini film gue. Ada sih beberapa kesempatan untuk bikin film. Tapi saya selalu maunya kl udah yakin banget. Cukup kuat untuk buat film, tentang prinsip saya itu.
Selain Om Indro, pengin main ama siapa?
Lawan main impian banyak lah. Pasti Cristine Hakim, Reza Rahadian. Di Indonesia sebetulnya pemainnya banyak yang bagus banget. Tapi balik lagi, Kita harus pilih-pilih juga skenarionya, genre juga. Kalau keseringan juga akan jadi membosankan
Film Indonesia sekarang banyak penonton, pendapatmu?
Sudah waktunya film Indonesia banyak penonton. Karena kan rakyat Indonesia banyak banget. Jadi titik cerah buat industrinya. Setelah kemarin sempet layu. Kl bikin sesuatu uuntuk khalayak ramai. Harus sensitive ama kondisi mereka. Komedia salah satu obat untuk Negara ini.
Banyak jalan ke daerah, banyak yang merasa ga happy, dengan kesulitan yang ada. Ini mungkin yang bikin mereka ketawa ya lawakan, film komedi. Makanya ketika menilik ke belakang, jaman krisis dulu, ketoprak humor yang jadi acuan, ditonton ama semua orang. Ini kita sedang melewati fase itu juga. Daripada pusing-pusing mikirin yang nggak-nggak, mending ketawa aja.
Dimas Beck tak mau tergesa-gesa dalam segala hal nampaknya. Karir, pendidikan, dan bisnis dijalankan sesuai rencana. Tak heran jika penggemarnya selalu setia menanti karya terbarunya.