Fimela.com, Jakarta Film Jakarta Undercover menjadi film pertama Tiara Eve sebagai seorang pelaku seni peran. Wanita yang lebih dahulu dikenal sebagai seorang Disc Jockey (DJ) itu pun langsung mendapat peran menantang di film pertamanya itu.
Berperan sebagai Laura, Tiara diharuskan mendalami karakter dengan dua kepribadian yang bertolak belakang. Berlatar belakang model papan atas ibukota, Laura lantas bertransformasi menjadi seorang PSK karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. Tak ayal, perannya tersebut membuat Tiara Eve kesulitan.
"Aku bener-bener baca skrip-nya 3 kali sampai habis untuk tahu keseluruhan cerita. Jadi, bener-bener gimana sih keseluruhan cerita di novelnya itu, abis itu ngobrol pribadi sama pemainnya," ungkap Tiara Eve saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Disamping itu, kesempatan akting pertamanya sebagai pemeran utama dalam sebuah film juga mengharuskan Tiara Eve berlatih keras soal akting. Terlebih, di Jakarta Undercover Tiara tidak hanya dituntut untuk berakting, melainkan menari erotis. Hal itu dinilainya memang butuh latihan intensif selama beberapa bulan.
"Akting class-nya dua bulan, pole dancing-nya sebulan dan itu tiap hari loh. Itu latihan sampai biru (memar) semua," jelasnya.
Beruntung, profesinya sebagai seorang Female DJ cukup membantu Tiara untuk mendalami perannya. Terlebih, sebagai DJ yang beraktivitas malam hari, Tiara juga cukup akrab dengan prostitusi papan atas seperti apa yang ia perankan dalam film Jakarta Undercover.
"Karena aku sebelumnya nge-DJ udah 10 tahun, jadi aku sering ngelihat, ya aku tahu. Kebetulan aku juga punya temen yang kayak gini, kan aku di sini jadi high class prostitute, jadi sebenarnya dia model papan atas yang jual diri, itu kebetulan ada beberapa temen aku," terang Tiara.
Memang, dalam film Jakarta Undercover, Tiara Eve dapat peran menantang. Memainkan sosok Laura, Tiara diharuskan tampil natural layaknya model yang menyambi pekerjaan sebagai seorang PSK papan atas di Jakarta lantaran tuntutan ekonomi.