Fimela.com, Jakarta Debat Cagub DKI 2017 putaran pertama sudah digelar pada 13 Januari 2017. Masyarakat, khususnya warga Jakarta, pasti punya pendapat sendiri tentang siapa yang lebih unggul dalam debat yang dipandu oleh Ira Koesno itu.
Lalu bagaimana dari sudut pandang para peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)? Menurut peneliti senior Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI, Syamsuddin Haris, pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat adalah pemenang dari debat perdana itu.
"Pemenang debat pertama, soal agenda (kebijakan) yang menang paslon (pasangan calon) dua. Soal penampilan lebih fasih (bicara) nomor satu," ucap Haris, seperti dilansir dari liputan6.com, Kamis (19/1/2017). Menurut Haris, dua paslon penantang petahana gagal memanfaatkan momen untuk menawarkan kebijakan alternatif bagi warga Jakarta.
Paslon nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni dan Paslon nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai kurang menampilkan kebijakan yang dapat menandingi kebijakan pasangan petahana Ahok-Djarot.
"Debat perdana ini justru sangat dimanfaatkan petahana untuk menunjukkan kelebihan mereka. Jadi tidak mengejutkan bisa muncul kejadian tidak enak seperti hafalan dan retorika," jelasnya. Haris menilai, Ahok-Djarot mampu menunjukkan kebijakannya dengan baik. Sedangkan AHY-Sylvie kebijakannya dinilai terlalu mengada-ada.
Anies-Sandi dinilai baik namun terlalu teoritis. "Ada (kebijakan) tapi kurang masuk akal seperti kampung apung. Mengawang awang tidak jelas," tandas Haris. Debat Cagub DKI 2017 putaran kedua rencananya akan berlangsung pada 27 Januari mendatang.