Fimela.com, Jakarta Salah satu kebutuhan utama manusia adalah tidur. Tentunya tidur yang berkualitas dan di waktu yang tepat. Memperbaiki kualitas tidur sangat disarankan untuk dilakukan kalau ingin kondisi tubuh kita tetap sehat dan selalu bugar.
Yang harus diperhatikan, kualitas tidur tidak didapat dari berapa lamanya kita tidur dalam semalam, tapi berapa jam efektif kita tidur. Pengamat gaya hidup sekaligus konsultan nutrisi Jansen Ongko mengungkapkan istirahat cukup secara kualitas dan kuantitas salah satunya ditentukan pada waktu terbaik untuk tidur.
"Tubuh dipengaruhi hormon-hormon tertentu, dalam kasus tidur, misalnya, hormon melatonin. Produksi hormon melatonin paling bagus ialah dari jam 9 malam sampai jam 12 malam. Itu adalah rentang tidur paling baik," terang Jansen, seperti dilansir dari antaranews.
Menurut Jansen, lebih baik tidur enam jam dengan kualitas baik daripada tidur selama 10 jam dengan kualitas yang buruk. Lalu hal-hal apa saja yang memperburuk kualitas tidur kita?
"Contoh perilaku yang membuat kualitas tidur buruk misalnya adalah, tidur dengan perut kosong, perut terlalu penuh, sebelum tidur main gadget atau tidur dengan televisi menyala," ujarnya. Jansen mengatakan perilaku tersebut akan mempengaruhi kualitas tidur sehingga tubuh tidak pulih secara optimal.
"Kalau tidur kita kurang berkualitas, badan jadi terasa lemas dan kulit kelihatan kusam," tutur Jansen. Jadi, mulai sekarang sebaiknya kita tingkatkan kualitas tidur kita.