Fimela.com, Jakarta Salah satu angkutan umum yang bebas macet adalah kereta api atau kereta rel listrik (KRL). Meski termasuk tepat waktu, angkutan umum ini juga tak lepas dari masalah. Kereta api juga pernah terlambat beberapa kali. Selain karena faktor gangguan teknis, adanya pembangunan ataupun kecelakaan juga menjadi salah satu penyebab kereta api terlambat.
Namun apa jadinya kalau keterlambatan tersebut justru disebabkan oleh seekor angsa? Hal itu memang benar-benar terjadi. Bukan di Indonesia, tapi di negara yang sistem transpostasinya sudah sangat maju yaitu Inggris. Seperti dilansir dari liputan6.com, semua penumpang kereta api yang memadati stasiun Kingston Upon Themes, London nyaris mengamuk.
Kereta yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba sampai menyebabkan kereta lain dibelakangnya harus ikut mengalami delay. Pada 13 januari lalu, sekitar pagi hari tiba-tiba seekor angsa datang melenggak-lenggok ditengah rel. Bagaikan sebuah parade, kereta yang ditunggu-tunggu tiba berdampingan dibelakang angsa tersebut dengan laju yang sangat lambat.
Padatnya kerumunan penumpang yang seolah ingin memaki sang masinis akibat keterlambatannya, mendadak berubah menjadi tersenyum heran. Mereka berbondong-bondong untuk mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel yang dimilikinya. Rupanya sang masinis berjalan dengan sangat lamban karena tidak ingin menabrak angsa tersebut.
Perbuatan mulia ini dianggap sebuah keajaiban. Berkaitan dengan kepuasan pelayanan penumpang, tak banyak masinis yang rela mempertaruhkan pekerjaannya demi kehiduapan seekor hewan yang tak bersalah. “Angsa ini sangat baik, dia sudah diselamatkan. Kami memohon maaf atas pelayanan kereta api kami yang sempat tertunda,” tulis South West Trains yang mengoperasikan kereta tersebut di akun twitter resmi miliknya.
Kejadian ini telah mendapat banyak pujian dari para netizen. Kini angsa tersebut sudah dikembalikan pada habitatnya agar terhindar dari bahaya kehidupan manusia. Setelah itu pengoperasian kereta api kembali berjalan normal seperti biasa. Hmm, kalau di Indonesia ada peristiwa serupa apa yang bakal terjadi, ya?