Fimela.com, Jakarta Hengky Kurniawan dan istrinya Sonya Fatmala tengah berbahagia. Kehadiran Shaila Azzahra Kurniawan, membuat kehidupan rumah tangga keduanya semakin berwarna. Apalagi saat Sonya Fatmala, memutuskan untuk mundur sementara dari dunia hiburan dan fokus mengurus rumah tangga serta suami tercinta. Hengky juga tampaknya telah menemukan kebahagiaan yang dicarinya bersama Sonya, setelah sebelumnya melewati sejumlah cerita asmara yang berujung pada kegagalan. Bagaimana cerita kebahagiaan Hengky Kurniawan dan Sonya Fatmala?
***
Wajah Hengky Kurniawan dan Sonya Fatmala terlihat berbinar saat menyaksikan tingkah dan pola buah hati mereka, Shakila Azzahra Kurniawan yang saat ini belum genap berusia dua tahun. Hengky seperti melupakan rutinitasnya di luar rumah, saat bermain dan berinteraksi dengan buah hatinya itu. Bagi Hengky, tidak ada tempat yang terbaik selain di rumah, ditemani istri dan buah hatinya itu.
Pernikahan yang dibangun sejak 23 April 2015 itu memang masih 'seumur jagung'. Namun Hengky Kurniawan yang telah merasakan pahit getirnya dalam urusan asmara, berusaha untuk terus memperbaiki diri. Ia berhasil move on dari kisah asmara yang pernah dijalaninya. Bersama keluarga kecilnya sekarang, ia berusaha untuk memupuk rasa bahagia sehingga membuat hidupnya lebih bergairah lagi.
Selain bergerak di industri hiburan, Hengky Kurniawan juga tengah mendalami dunia politik. Tidak banyak yang mengetahui, jika Hengky pernah belajar ilmu politik saat duduk di bangku kuliah. Namun sayang, lantaran sibuk syuting, Hengky harus menghentikan proses perkuliahannya.
"Iya, politik sampai detik ini pun saya masih jalanin. Karena politik termasuk passion saya dari dulu, kuliah di ilmu politik juga, walau harus terhenti kuliahnya karena harus fokusin diri di sinetron yah. Tapi buat Politik, belajarnya sih bisa dibilang langsung yah dengan tokoh-tokoh politik terkenal. Jadi langsung belajarnya, sampai saat ini," ujar Hengky Kurniawan saat ditemui tim Bintang.com di kediamannya belum lama ini.
Kini, Hengky sudah bisa membagi waktu antara passion-nya di dunia politik dan aktivitasnya di industri hiburan. Ia juga tak lantas melupakan waktunya untuk bersama keluarga kecilnya. Simak penuturan Hengky Kurniawan dan Sonya Fatmala tentang kehidupan rumah tangga serta rencana ke depan mereka, dalam wawancara eksklusif berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Jaga Kekompakan Rumah Tangga
Meski belum lama membina rumah tangga dengan, Hengky Kurniawan tahu betul makna dari kebersamaan dan kekompakan dalam rumah tangga. Pengalaman pahit yang telah ia jalani dalam kehidupan cintanya, menjadikan Hengky belajar banyak untuk meraih kebahagiaan bersama istrinya saat ini.
Sukses dengan mini konser Prilly Latuconsina, ada rencana lain?
Hengky: Ya, ada beberapa event yang saya buat di tahun 2017 ini. Kemarin kan sudah buat konser Prilly Latuconsina, nanti akan ada event lagi sama Prilly di tahun 2017 ini dan juga ada event Verrel Bramasta untuk roadshow.
Kalau Sonya, apa saja aktivitasnya?
Sonya: Kalau saya seperti biasa, urus anak, kuliah, jualan online juga. Ya, sehari-hari seperti itu.
Sibuk terus, waktu buat keluarga bagaimana?
Hengky: Bagi waktu nggak terlalu sulit, semua sudah teratasi. Ya, hari Sabtu dan Minggu sudah pasti buat keluarga, istri juga ada kegiatan, saya kadang di rumah ngantornya kecuali ada meeting. Dan masih ada waktu buat anak-anak juga kok setiap hari.
Sonya: Suka luangin waktu kalau libur buat berenang, ke mal, main-main. Kalau keluar kota sih masih tapi agak jarang sekarang yah. Kalau di rumah terus kan mereka bosan, ya jadi ada waktu liburan juga kita ajak ke mana gitu.
Kalau 'me time' kalian ngapain?
Hengky: Kalau saya, waktu me time (sendiri) itu ya di atas jam 11, sampai jam 4 subuh. Makanya agak bangun siang. Nunggu istri dan anak-anak tidur dulu baru saya harus punya waktu sendiri buat ngerjain sesuatu yang tengah saya lakukan, misal bikin konsep lah, menulis juga buat konsep event.
Sonya: Kalau saya urus anak, hahaha. Ya me time paling aku nonton sendirian, main gadget, ya me time-nya paling mijit kayak gitu.
Kamu belakangan lebih senang di belakang layar ya?
Hengky: Sebenarnya sih enggak juga, kemarin habis striping juga. Saya sih apapun itu saya kerjakan. Karena jauh sebelum saya jadi artis pun kerjanya kuli, di EO, event mal, ya di belakang layar, jadi kru. Sekarang sih, ya selama ada kerjaan misal di syuting ya saya ambil, ada event juga bisa dikerjakan juga sama tim lain. Selama syuting belum ada, break ya fokus di event. Tapi karier akting masih terus berjalan. Ada satu proyek juga sama istri yang mau saya bikin, tapi istri (Bunda) mengundurkan diri sepertinya, karena kasihan anak juga ditinggal kan yah.
Sonya: Ya, aku nggak mau bikin ribet yang lain. Karena syuting kan bukan cuma kita saja tapi melibatkan semuanya, melibatkan pemain lain, kru lain dan sebagainya. Aku nggak mau di lokasi dapat omongan apa-apa, jadi mendingan dilepas saja dulu, nggak usah maksain dan aku masih harus di rumah saja.
Ada keinginan kamu balik lagi ke dunia hiburan?
Sonya: Insha Allah penginnya nyusuin anak sampai usia 2 tahun. Syaratnya sih seperti itu, kalau sudah lepas nyusuin, tidur nggak harus nempel sama aku lagi, baru deh lanjut. Mas Hengky malah nggak batasin atau larang. Dia malah kadang nyariin, nawarin nih yang ada kerjaan mau nggak? Tapi kalau belum siap nggak usah ya nggak apa-apa kok, kata Mas Hengky. Dia serahin ke aku, aku sadar diri juga, banyak faktor yang aku pikirkan jadi sementara pilih di rumah saja dulu.
Ada rencana kerjakan proyek bareng?
Hengky: Ya, sebenarnya mau. Kita punya usaha bareng juga, bisnis online, saya terlibat sebagai pemotretan di bisnis online kita. Ya Istri buat desainnya, menjahit juga urusan dia. Kita kerjasama, sudah hampir setahun ini. Proyek lain, mungkin nyanyi kali yah, tapi buat sendiri saja bukan buat komersil. Istri juga mau, cover-cover lagu. Iya kita duet, terinspirasi Aliando Prilly, hahaha. Kalau mau ke dangdut itu saya spontan jawab saja, mau bergoyang, menghibur saja. Realisasinya nggak tahu sih.
Prioritas di 2017 apa nih?
Hengky: Event-event lebih banyak, sebenarnya ya penginnya fokus tapi bercabang jadinya. Prioritas utama tetap pekerjaan sesuai passion saya, kemudian keluarga.
Kalau lelah, istri suka semangatin apa?
Hengky: Hmm, enggak pernah. Hahaha, bohong, bercanda yah. Saya capek selalu dia yang semangatin saya, minum apa, mau makan apa, saya capek dia menyiapkan makanan kalau belum masak, beli di online.
Sonya, mas Hengky ini tipe suami romantis atau manja sih?
Sonya: Hahaha, dua-duanya sih yah. Romantis ya, ada momen tertentu. Kalau manja wajar ya suami istri.
Kisah romantis yang paling diingat?
Sonya: Dulu, waktu pacaran. Pas aku ulang tahun, dia kasih cincin di dalam kue.
Hengky: Iya, terus ngucapinnya ke pramugari, diumumin di speaker gitu, hahaha. Kondisi pesawat saat itu penuh. Meski SOP-nya nggak boleh kan, tapi saya mohon-mohon ke pramugarinya bantu kasih surprise di hari ulang tahun waktu itu. Jam 12 malam ngucapin di atas pesawat, satu pesawat kayak bingung gitu, yang mana sih orangnya yang namanya Sonya, ya hahaha. Cuma kita-kita saja yang tahu sih.
Masih dalami ilmu politik?
Hengky: Iya, politik sampai detik ini pun saya masih jalani. Karena politik termasuk passion saya dari dulu, kuliah di ilmu politik juga, walau harus terhenti kuliahnya karena harus fokus di sinetron. Tapi buat politik, belajarnya sih bisa dibilang langsung dengan tokoh-tokoh politik terkenal. Jadi langsung belajarnya, sampai saat ini.
Benar dahulu katanya ke Jakarta dari Blitar mau belajar politik, malah nyasar jadi artis?
Hengky: Iya. Jadi saat itu orangtua mengajarkan jadi manusia itu harus bermanfaat. Jadi, untuk politik, latar belakang keluarga saya, mulai dari kakek saya, ayah saya itu berpolitik. Mereka idealismenya tinggi, dan mereka berpolitik untuk masyarakat, saya dari kecil sudah terbiasa jadinya dengan atmosfer politik itu, ada semacam keinginan saya untuk ikut jejak orangtua.
Lalu?
Hengky: Ya, kemudian saya merantau ke Jakarta untuk memperdalam ilmu politik, tiba-tiba di tengah jalan, saat itu mantan saya seorang model dan saya nganterin dia casting. Saya ditawarin ikutan juga casting, saya ikut, saya dapat dan keterusan, dapat iklan dan dibayar 3 juta. Sangat membantu keuangan saya saat itu untuk hidup di Jakarta. Ya, kemudian casting lagi, dapet terus dan terus sampai akhirnya dapat tawaran main sinetron, judulnya ABG. Lalu kuliah jadi gak kekejar karena sibuk di syuting sinetron itu. Kuliahnya enggak kuat, akhirnya pilih salah satu.
Pengalaman pahit, duka saat merantau ke Jakarta seperti apa?
Hengky: Saya lahir di keluarga sederhana, bukan yang mapan. Saya lima bersaudara, kita dikasih tanggung jawab, buat dapat uang jajan tuh harus bekerja. Ada yang jualan es, jualan permen buat dapat uang saku, perjuangan saya di Jakarta, saya pernah jadi sopir, jadi caddy Golf di Pondok Indah, jualan kaos, luntang-lantung minta makan ke rumah temen. Ya silaturahim, padahal buat cari makan doang di rumah teman. Orangtua sebenernya gak bolehin ke Jakarta, tapi saya mau mandiri dan berjuang sendiri di Jakarta.
Waktu itu dapat honor berapa?
Hengky: Saya waktu itu dapat Rp50 ribu kerja sebagai kru gitu. Saya kenalan teman banyak orang, saya jadi runner, bawain apa saja.
Cerita Cinta dan Asa
Jatuh bangun Hengky Kurniawan berjuang di Jakarta, hingga menjadi seperti saat ini. Ia juga kerap dirundung duka untuk urusan asmara. Namun bersama Sonya Fatmala, Hengky Kurniawan tidak ingin pahitnya kehidupan cinta dirasakan lagi.
Pengalaman pahit sudah dilalui, sekarang sukses. Siapa orang yang paling berjasa dibalik kesuksesan kamu?
Hengky: Tentunya orangtua. Pertama, ayah saya. Di Blitar saya bantu orangtua saya, setiap pulang sekolah saya jualan makanan keliling, jualan oli pelumas gitu keliling. Ayah saya mengajarkan sulitnya mencari uang harus bekerja keras, ketika saya di Jakarta mendapat penghasilan, saya jadi paham mana yang harus saya simpan, dan nggak boros lah pokoknya.
Perubahan hidup mas Hengky di Blitar kemudian sukses di Jakarta gimana?
Hengky: Kerja keras bagaimanapun membuahkan hasil. Dulu saya sudah dididik dengan kedisiplinan, mencari uang, bekerja keras. Ketika saya hidup mandiri Jakarta, itu bukan sebuah hal baru, bukan kesulitan lagi. Komunikasi sama banyak orang cari kerjaan juga. Jadi terbiasa, rintangan itu bisa dilalui.
Pesan yang diingat dari orangtua ketika Mas Hengky merantau ke Jakarta?
Hengky: Pesannya pergaulan, dijaga. Jangan narkoba, mencuri, kriminal. Ayah saya bilang, kalau terlibat kriminal apapun tidak akan ada satupun keluarga yang akan datang membantu, menjenguk. Itu terjadi di keluarga saya, ada yang berantem masuk penjara ya didiemin saja tuh, nggak dibantu sama sekali. Orangtua saya bukan tipe memanjakan anak, bodo amat pokoknya.
Ada pengalaman dengan honor pertama di dunia hiburan?
Hengky: Iya, gaji pertama saya di iklan saya kasih ke mamah, kemudian iklan kedua buat beli televisi, beli tape sampai sekarang masih ada. Saya bisa kasih sesuatu ke orangtua itu bangga, apalagi pakai hasil keringet sendiri. Orangtua sih enggak menyangka saya jadi artis, kakak saya banyak yang rantau juga balik lagi karena peluangnya nggak sebagus saya. Karena yakin dan mau, makanya bersyukur bisa sampai titik ini.
Sonya, sebagai istri apa yang bisa dipelajari dari perjuangan hidup Mas Hengky?
Sonya: Banyak yang saya pelajari dari dia (mas Hengky). Terutama menghargai waktu, mendalami peran juga harus lebih kuat. Ya utamanya sih menghargai waktu itu yah. Bekerja di di dunia hiburan itu harus disiplin supaya enggak mengorbankan waktu sendiri, waktu orang lain juga. Jadi aku masih belajar sih dari dia.
Cerita Cinta kalian seperti apa sih?
Hengky: Kita bertemu di salah satu sinetron striping saat itu. Dia sudah punya cowok, saya punya cewek, tapi keduanya lagi ada masalah dengan pasangan masing-masing. Ya sudah, saya ketemuan sama dia.
Sonya: Iya, satu sinetron, syutingnya 24 jam gitu di lokasi dari pagi ketemu pagi lagi. Kejar tayang gitu, jadi waktunya di lokasi aja, kita lagi ada masalah percintaan, ya sudah.
Siapa yang duluan pendekatan nih?
Sonya: Dia..!! Hahaha.
Hengky: Iya, saya duluan. Saya berusaha. Jadi, ya agak susah juga buat dapetin dia karena orangnya bukan pecicilan, dia rame tapi tertutup. Pelan-pelan lah, kata pepatah Jawa 'witing Tresno jalaran soko kulino' artinya karena biasa jadi bisa". Alon-alon asal klakon lah.
Pendekatannya ngapain sih?
Sonya: Dia tuh kasih makanan setiap hari ke aku, lewat temen-temen, asisten aku gitu. Nih ada titipan dari Mas Hengky buat kamu.
Hengky: Itu lah pentingnya belajar politik, hahaha. Memuluskan cara mendekati itu, strateginya ada buat deketin dia. Hahaha.
Prosesnya lama?
Hengky: Pendekatan nggak lama ya. Dia wellcome, saya ketemu orangtuanya. Oktober syuting, november deket, Desember ke Januari saya lamar dia buat nikah. Ortunya kaget, ya dadakan juga baru kenal, dia baru putus sama cowoknya, ya ortunya mikir dia masih muda dikawinin sama duda anak satu. Tapi Alhamdulillah diterima dengan baik.
Apa yang membuat kamu yakin dengan Sonya?
Hengky: Ya keburu tua sayanya yah, hahaha. Saya mendudua cukup lama, 2 tahun, merindukan berumah tangga. Anak pertama saya juga ikut saya, saya butuh pendamping hidup. Tetap ada ya butuh seseorang pendamping, tempat saya curhat. Semuanya proses, sambil berjalan, dia (Sonya) bisa menjadi istri, pendamping dan ibu buat anak-anak saya.
Kalau Sonya?
Sonya: Saya lihat kegigihan dia. Buat menikah, ortu saya bilang yakinkan diri, kamu masih muda, jangan sampai kenapa-kenapa. Tapi Mas Hengky meyakinkan keluarga aku. Aku sampai salat istikharah. Proses mikirnya cukup panjang, Bismillah, dan Alhamdulillah prosesnya luar biasa. Kita lebih saling terbuka, saling percaya, saling terikat.
Langsung dapat momongan ya?
Hengky: Sesuai keinginan dan doa, dikabulkan dapat perempuan. Gen keluarga saya banyak laki-laki. Anak pertama saya laki-laki, tapi saya berdoa minta anak perempuan Alhamdulillah dikabulkan dikasih anak perempuan.
Mau nambah momongan?
Hengky: Ya, pastinya. Sampai saat ini saya enggak merestui dia KB, dia masih muda. Satu atau dua lagi lah ya, dia masih menyusui makanya gagal lagi, gagal lagi. Jadi bersabar tapi tetap berusaha pastinya. Ya saya maunya ramai sih, punya keluarga besar kalau kumpul. Pulang kampung tuh ramai ke kampung halaman, kasih cucu ke orangtua. Maunya sih selanjutnya versi cowok dari Sonya yah. Lengkap gitu.
Sonya: Saya sih masih mau, tapi lihat kondisi saat ini juga, mikir anak pertama masih menyusui, saya mau bimbing dia ke golden agenya hingga 3 tahunan. Hal-hal itu masih saya pikirkan. Nambah momongan pasti, saya masih muda, bisa umur 23, 25, 27 masih produktif.
Melupakan masa lalu dan menatap masa depan, menjadi fokus Hengky Kurniawan dan Sonya Fatmala. Masa lalu hanya bagian dari pembelajaran diri, agar bisa menata masa depan yang lebih baik lagi. Toh, tidak ada kata terlambat untuk terus belajar dan menjadi pribadi yang terbaik, di dalam maupun di luar rumah. Good luck Hengky dan Sonya.