Telepon Terakhir Tri Ari Yani Puspo Arum

Asnida Riani diperbarui 12 Jan 2017, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebelum ditemukan tewas dengan tubuh bersimbah darah, Tri Ari Yani Puspo Arum sempat bertelepon dengan sang pacar, Zainal Abidin. Seperti biasa, Zainal mengucap selamat pagi dan memberi semangat agar sang kekasih semangat menghadapi hari Senin. Saat hendak berangkat kerja, Zainal kembali mengubungi Arum, namun tak bisa.

"Kan, biasanya dia (Arum) duluan datang. Ditelepon nggak aktif. Saya pikir ketiduran. Terus perasaan saya nggak enak, nggak nyaman, langsung saya datangi, sekitar pukul 08.30 WIB," kata Zainal, sebagaimana dimuat Liputan6.com. Zainal menceritakan komunikasi terakhir mereka, Senin (9/1) pagi.

"Saat ditelepon, dia (Arum) bilang, 'sayang, bangun'. Terus saya jawab, 'Tadi kan saya WhatsApp, baca saja'. Dia bilang, 'ya sudah'," ucapnya. Zainal mengaku menemukan Arum bersimbah darah di kamar kos. Melihatnya, Zainal bergegas mendekati Arum dan memegang pergelangan tangannya. "Mungkin masih bernyawa," duga Zainal.

"Saya lihat dia (Arum) sudah tergeletak di dekat kamar mandi. Saya lihat ada dua lubang di sini (menunjuk punggung). Saya nggak lihat yang di leher," jelas Zainal. Panik, ia langsung melihat telepon genggamnya dan mencari teman Arum yang bisa dihubungi. "Pikiran saya cuma Hernita (sahabat Arum). Saya telepon dia, suruh ambil mobil. Saya nggak bisa angkat, minta bantuan orang Nigeria (tetangga kos korban) tadi bawa ke mobil," tuturnya.

Senin (9/1) pagi, Tri Ari Yani Puspo Arum ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan H. Asmat, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat. Hingga kini, pihak kepolisian masih mencari pelaku sekaligus mendalami motif dari kejadian nahas tersebut dengan memerika sejumlah saksi.