Buku A Man Called #Ahok Menurut Dewi Lestari

Henry Hens diperbarui 11 Jan 2017, 13:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Apa tanggapan seorang Dewi Lestari atau Dee tentang buku ‘A Man Called #Ahok’?. Dee memberi jawaban dari sudut seorang penulis bukan dari sisi politis. Apalagi ia mengaku bukan pendukung maupun simpatisan Ahok maupun calon gubernur (cagub) lainnya di Pilkada DKI 2017.

Bagi Dee, buku ‘A Man Called #Ahok’, termasuk bacaan yang "renyah" untuk ukuran sebuah buku mini. "Untuk kategori buku, ini mini. Hampir tidak ada masalah teknis dalam penulisan. Dari segi kesulitan, buku ini menurut saya renyah," tutur Dee, seperti dilansir dari antaranews.

Tersusun dari kompikasi tweet soal Ahok yang menampung maksimal 140 karakter, buku karya pemilik akun Twitter @kurawa itu, menurut Dee relatif mudah dipahami pembaca. Penulis novel "Supernova" itu menggarisbawahi riset yang dilakukan penulis dan mengapresiasinya. Terlebih profil lawan politik Ahok yang dihadirkan penulis dalam buku itu.

"Penulis sudah menjalani track tepat yaitu riset. Dia pergi ke Belitung, mewawancarai orang-orang yang kita mungkin enggak tahu siapa, menjelaskan pak Basuki bisa berangkat dari masa kecilnya menuju yang sekarang," ucap Dee.

Lalu bagian mana yang paling menarik dari buku tersebut? " Ada satu bagian yang menurut saya menarik, mulai dari masa kecilnya. Ada satu hal yang Kurawa angkat, yaitu profil pesaing pak Ahok," tandas Dewi Lestari.