Andhara Early Dukung Keluarganya Bangkit dari Tragedi Pulomas

Anto Karibo diperbarui 09 Jan 2017, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Andhara Early tak bisa membayangkan bagaimana kesedihan sepupunya, Almiyanda Sapphira atau akrab disapa Vira ketika harus kehilangan dua anaknya, Arika dan Gemma, untuk selama-lamanya. Dua anak Vira yang masih belia tersebut memang turut menjadi korban pembunuhan dalam tragedi Pulomas.

Arika dan Gemma yang tinggal bersama sang mantan suami, Dodi Triono, itu meregang nyawa setelah disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter bersama empat orang lainnya termasuk sang ayah. 

"Saya kaget pasti, shock luar biasa, tangan gemetar, keringet dingin, nggak tahu mau apa," ujar Andhara Early usai program CHP di studio Trans TV, kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (9/1).

"Saat itu buka handphone nggak tahu mau hubungi siapa. Untuk menyebarkan berita seperti ini, karena kepulangan almarhum dan almarhumah bukan sesuatu yang lazim terjadi," imbuh artis 37 tahun itu.

Sampai saat ini, Andhara Early masih tak bisa mempercayai kejadian yang tragis menimpa keluarganya. Ia tak menyangka ada orang yang begitu tega melakukan penyekapan sampai mengakibatkan kematian, bahkan kepada anak-anak.

"Kalau ada yang berpulang karena sakit (wajar), tapi ini peristiwa yang tragis, sampai sekarang kita baca beritanya masih nggak habis pikir kejadian ini bisa terjadi," tuturnya.

Demi keberlangsungan keluarganya, Andhara pun mencoba meminimalisasi konsumsi pemberitaan terkait kedua keponakannya yang ikut menjadi korban. Mereka tak mau larut dalam kesedihan dan harus optimistis melangkah hari esok.

"Saya juga meminimilasi untuk baca beritanya (tragedi Pulomas) lagi karena nggak mau berlarut-larut. Fokusnya lebih ke keluarga aja, kasih support ke keluarga yang ditinggalkan, buat Anet aja karena itu yang jauh lebih penting. Kita harus move on karena trauma ini bakal terus, nggak bakal hilang satu atau dua tahun, tapi berkelanjutan," tukas Andhara Early.

What's On Fimela