Fimela.com, Jakarta Tahun sudah berganti. Tahun baru 2017 baru berjalan beberapa hari. Ini waktunya untuk menyambut berbagai hal baru, termasuk pasangan. Tapi apakah hati kamu sudah bisa move on? Menurut psikolog klinis Pingkan Rumondor, seperti dilansir dari antara, move on adalah akhir dari proses di mana seorang individu sudah menerima kalau hubungannya telah berakhir.
Saat itu terjadi, kamu sudah siap menghadapi pengalaman baru dengan orang lain. Perasaan romantis yang pernah terjalin tentu sudah berkurang atau menghilang, begitu pula dengan kesedihan yang menerpa saat baru putus cinta. Dosen jurusan Psikologi di Universitas Bina Nusantara itu menegaskan pentingnya move on pada orang yang baru berpisah dengan mantan kekasih.
Saat sudah menerima kenyataan, kita bisa belajar dari pengalaman, memahami prioritasnya dalam hidup, dan lebih menghargai kehidupan. Ia juga akan membuat rencana baru, lebih memahami spiritualitas serta memiliki hubungan baru yang lebih dekat juga mendalam.
Psikolog klinis ini juga menegaskan pentingnya mengevaluasi hubungan yang sudah kandas. Hal itu bisa dimulai dari mengenali apa yang membuat kita tertarik pada si dia, alasan yang mendorong kita menjalin kasih dengannya, juga sisi positif dan negatif si mantan. Evaluasi juga kondisi kehidupan kamu saat itu, misalnya soal usia.
Lalu bagaimana cara kamu menangani konflik dengan pasangan, siapa yang memutuskan hubungan dan alasan kenapa putus. Dengan semakin mengenali diri sendiri, menurut penulis buku "Bukan Move On Biasa: Bikin Langkahmu Lebih Bermakna?" itu, kita jadi lebih tahu seperti apa preferensi dalam memilih pasangan sampai kemampuan menangani konflik.
Informasi itu bermanfaat untuk mencari pasangan selanjutnya, serta jadi catatan untuk diri sendiri mengenai kemampuan apa yang harus ditingkatkan saat menjalin hubungan baru. Jadi mumpung masih di awal tahun baru 2017, mari kita move on..