Fimela.com, Jakarta Entah apa yang membuat si mantan yang menyakiti justru jadi mantan yang paling disayang, atau bahasa kekiniannya, mantan terindah. Kalau indah kok jadi mantan?
Memang, sih, urusan cinta punya problematikanya sendiri di setiap fase. Mulai dari PDKT, jadian, sampai ketika putus dan jadi mantan. Tapi untuk si mantan yang menyakiti kamu habis-habisan, nggak usah lah lagi diingat-ingat, apalagi dihubungi! Kalau kamu ngotot tetap mau mendekat padanya meski dia telah 'membuang' kamu, siap-siap saja menghadapi risiko ini:
1. Dianggap ketergantungan banget sama dia. Belum sepenuhnya move on dari dia sih wajar saja, tapi kalau kamu nggak bisa menahan diri untuk nggak lagi menghubungi dia, kamu juga yang akan kena batunya.
2. Disepelekan. Mungkin saja dia meladenimu, tapi sekadar pengisi kekosongan saat dia kesepian, ya kan? Semakin sering kamu menyodorkan diri kepadanya, dia akan semakin nggak menghargai kamu lho.
3. Lupa bersiap menyambut yang lebih baik. Kalau kamu terlalu fokus meratapi yang pergi, bagaimana kamu bisa peka terhadap kehadiran si dia yang mencintaimu di sisi?
Boleh saja kamu memperjuangkan cinta yang kamu yakini, tapi kamu juga harus tahu kapan harus berhenti dan memulai perjuanganmu di medan yang lain, dengan tujuan lain, serta harapan lain. Jangan terpaku pada satu pintu yang tertutup dan melewatkan pintu lain yang terbuka untukmu. Jodoh siapa yang tahu, ya kan?
***