Fimela.com, Jakarta Puteri Indonesia 2013, Whulandary Herman merasakan ancaman tsunami ketika dirinya sedang berlibur di Negara Kepulauan Fiji. Ketika itu, sebuah gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang negara yang ada di Samudera Pacific tersebut. Tak lama, peringatan tsunami pun terdengar. Whulandary pun mengisahkan kepanikan yang terjadi di sana.
“Jadi pagi tadi saya keluar dari wisma sekitar jam 11 menuju ke museum, letaknya di pinggir pantai deket dengan istana kepresidenan. Dan pas saya jalan, ternyata orang di jalanan udah berhamburan keluar dan teriak tsunami warming,” Whulandary Herman saat dihubungi wartawan melalui aplikasi pesan singkat, Rabu (4/1).
Dalam sebuah video yang diunggahnya di akun media sosial miliknya, Whulandary justru mendatangi pantai yang ketika ada peringatan tsunami harus dijauhi. Beberapa orang pun langsung menghubungi Whulandary karena khawatir dengan gempa yang terjadi.
“Pak Ambassador juga nelpon saya nanya keadaan saya gimana dan disuruh balik ke wisma. Tapi karena saya udah terlanjur deket dengan museum ya saya langsung mampir di istana kepresidenan dan museum. Dan itu persis di pantai. Memang airnya sangat surut banget,” imbuhnya.
Sedikit berkurang kekhawatiran Whulandary ketika beberapa orang asli Fiji mengatakan bahwa peringatan akan terjadi tsunami sudah menjadi hal biasa di sana. Namun, Whulandary tetap bersyukur karena peringatan tersebut tak terjadi.
“Kata orang asli Fiji peringatan tsunami ini udah sering terjadi. Jadi mereka tidak begitu panik. Alhamdulillah saya juga di sini ngerasa gempanya juga enggak begitu besar karena pusatnya enggak di Suva. Sekarang saya berada di Suva. Gempanya sekitar 6,9 skala richter,” tukas Whulandary Herman.