Fimela.com, Jakarta Orangtua mana yang tak bersedih ketika mengetahui anaknya takkan bertahan hidup? Abbey Ahern (34), seorang ibu yang tinggal di Cashion, Oklahoma, hancur seketika saat dokter bilang anak yang sedang dikandungnya memiliki kelainan anencephaly.
Kelainan tersebut membuat si jabang bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan, tidak akan bertahan hidup dalam waktu lama. Tapi, alih-alih melahirkan dini, Abbey dan sang suami memutuskan untuk tetap merawat kandungannya sampai putri ketiganya tersebut lahir.
Bayi tersebut mereka beri nama Annie. Abbey dan suaminya, Robert, memutuskan untuk tetap melahirkan Annie agar mereka dapat menghabiskan waktu bersama anaknya meski hanya sekejap, juga untuk mendonorkan organ tubuhnya.
Abbey dan Robert tidak tahu seberapa lama putri mereka mampu bertahan hidup, namun mereka tahu waktunya tidak lama. Karena itu, pasangan ini memutuskan untuk menyambut kedatangan Annie ke dunia dengan berbagai persiapan matang. Fotografer, kehadiran keluarga, baju dan topi bayi, bahkan buku untuk dibacakan pada Annie disediakan.
"Aku ingat aku menggenggam tangannya dan menciumnya," ujar Abbey, dikutip dari dailymail.co.uk. Annie bertahan dalam dekapan keluarganya selama 14 jam 58 menit, hingga akhirnya Abbey mendengar dia gelagapan. Abbey tahu Annie telah sampai pada akhir hidupnya.
"Annie telah bersama kami sepanjang hari, dia sudah siap. Jika dia harus meninggal, setidaknya dia berada di tanganku," Abbey bercerita, sedih.
Kebanyakan organ tubuh Annie tidak dapat didonorkan karena minimnya aliran oksigen, tapi katup jantungnya bisa, dan beberapa lainnya bisa dimanfaatkan untuk penelitian.
Tidak ada kesedihan termasuk saat Annie pergi. Abbey bilang, Annie bukan milik mereka, tapi ceritanya ada untuk dibagikan, dan ia berniat untuk membagikan kisah Annie untuk menunjukkan pada orang-orang bahwa di tengah tragedi sekalipun keindahan itu bisa ada, seperti kisahnya bersama sang anak, Annie.
***