Benarkah Banyak Makan Cokelat Bisa Timbulkan Jerawat?

Henry Hens diperbarui 03 Jan 2017, 20:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orang menyebutkan kalau terlalu banyak makan cokelat bisa memunculkan jerawat. Hal itu membuat sejumlah orang, terutama wanita, jadi takut atau khawatir mengonsumsi cokelat. Kalaupun makan, mungkin hanya sedikit dan dalam jangka waktu tertentu saja. Tapi ternyata anggapan itu bisa dibilang kurang tepat.

Beberapa salon kecantikan maupun tempat perawatan wajah bahkan menyadari manfaat cokelat bagi kulit. Mereka menggunakan cokelat sebagai masker maupun scrub dan menghasilkan dampak yang positif. Seperti dilansir dari panganpedia, cokelat mengandung flavonoid, yaitu jenis antioksidan epikatekin dan prosianidin. Senyawa ini bersifat antiseptik dan anti-inflamasi, yang mampu melindungi kulit dari kerusakan karena polusi serta bahan kimia.

Selain itu, cokelat juga bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, menyehatkan kulit serta menghilangkan noda karena kandungan flavonol. Lalu, keriput, yang sering menjadi momok besar bagi wanita bisa dicegah dengan cokelat. Itu karena adanya kandungan kolagen dan elastin yang juga bermanfaat untuk mencegah perubahan pigmen kulit

Selain ketiga manfaat tadi, cokelat juga masih punya manfaat lain, seperti menjaga kelembaban kulit, menghilangkan stress, melindungi dari sinar UV, dan memperhalus tekstur kulit. Ahli dermatologis, Dr. Ava Shamban, dalam Huffington Post menjelaskan tentang mitos yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat kalau cokelat bisa membuat kita berjerawat.

Menurutnya, diet makanan yang tinggi gula dan tinggi lemak bisa meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan respon inflamasi pada tubuh, sehingga bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Jadi, jika coklat tidak bisa dihubungkan langsung dengan jerawat, maka jenis cokelat apakah yang baik dan buruk bagi kita ? Apakah dark chocolate, milk chocolate, atau white chocolate ?

“Milk dan white chocolate punya lebih banyak susu, gula, dan bahan tambahan lain daripada dark chocolate,” jelas Dr. Shamban. Bagi beberapa orang, produk susu dan gula bisa menimbulkan perubahan hormon yang berefek pada inflamasi dalam beberapa kasus, terutama pada orang yang sensitif pada jerawat.

Sedangkan dark chocolate punya banyak manfaat, bukan hanya bagi sistem kardiovaskuler, tapi juga bagi kulit. Kandungan dua flavonoidnya, katekin dan prosianidin, sangat bagus sebagai antioksidan, penangkal radikal bebas. Beberapa alasan menjadi penyebabnya. Alasan pertama, beberapa wanita suka makanan manis, terutama cokelat, saat menstruasi.

Pada saat menstruasi, level estrogen menurun, lalu memicu androgen (hormon yang diproduksi ovarium) menstimulasi kelenjar minyak. Produksi minyak berlebih tersebut yang memicu jerawat secara alami. Jadi, penyebab munculnya jerawat dalam kondisi tersebut adalah menstruasi, bukan cokelat.

Alasan kedua, karena mengonsumsi makanan manis dan tinggi lemak dalam jumlah berlebihan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi gula dan lemak akan berakibat pada hilangnya porsi konsumsi buah dan sayuran. Padahal, buah dan sayuran sangat baik bagi kulit. Akibat kekurangan zat-zat gizi tersebut, maka timbullah jerawat. Nah, sekarang jadi nggak takut makan cokelat lagi kan?

What's On Fimela