Eksklusif, Annisa Pohan: Perubahan Hidup Kami Drastis

Teddy Kurniawan diperbarui 02 Jan 2017, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Annisa Pohan menjalani babak baru dalam kehidupannya, baik pribadi maupun rumah tangga. Sebelumnya Annisa adalah istri seorang prajurit TNI. Agus Yudhoyono, suaminya merupakan salah satu aset terbaik di tubuh kemiliteran Tanah Air dengan sejumlah prestasi yang diraihnya. Kini, dalam hitungan cepat, Annisa Pohan menjadi istri seorang politikus. Sang suami, Agus Yudhoyono dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menjadi poitikus, adakah yang berubah dari diri Agus Yudhoyono? Benarkah Annisa Pohan sempat merasa keberatan sang suami meninggalkan dunia militer?

+++

Annisa Pohan, sosok istri yang sudah ditempa dalam keluarga militer, kini dalam sekejap harus menjalani peran barunya sebagai istri politikus. Kehidupan dan aktivitasnya pun berubah. Setidaknya, semenjak sang suami Agus Yudhoyono dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, kehidupan Annisa Pohan lebih banyak disorot. Apalagi, saat ini, pertarungan menuju DKI 1 semakin panas.

Tidak banyak yang mengetahui, sejak Susilo Bambang Yudhoyono, ayah Agus Yudhoyono menyampaikan hasil rapat partai, Agus menjadi kandidat kuat sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, Annisa Pohan merasa perlu untuk mengajak bicara sang suami. Sebab, ia menyadari, dunia politik itu yang diketahuinya cukup kejam.

Annisa Pohan juga meminta Agus Yudhoyono sang suami untuk terlebih dahulu salat istikharah, untuk menetapkan hati atas jalan yang akan dilalui. Annisa juga menyampaikan sejumlah pesan kepada Agus Yudhoyono, sang suami.

"Jawaban terbaik itu dari Alloh. Jadi kamu salat istikharah mencari jawaban. Sebelumnya saya juga kasih pertimbangan-pertimbangan, namun beliau juga yang memutuskan. Yang penting saya sudah memberikan pertimbangan-pertimbangan dan pendapat saya serta menyerahkan untuk mencari jawabannya melalui salat istikharah. Saya yakin setelah itu semua sudah dipertimbangkan dan dijalankan apapun jawaban suami saya itu yang saya dukung 100 persen," ujar Annisa Pohan di studio Bintang.com belum lama ini.

Annisa Pohan dan Agus Yudhoyono menikah pada 8 Juli 2005. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Almira Tunggadewi Yudhoyono, lahir pada 17 Agustus 2008.

Keputusan sudah dibuat dan Agus Yudhoyono sudah melepas atribut kemiliterannya untuk bersaing menjadi DKI 1. Lantas, bagaimana perubahan yang terjadi dalam keluarga Annisa Pohan? Bagaimana bentuk perhatian dan dukungan Annisa Pohan terhadap Agus Yudhoyono? Simak selengkapnya melalui wawancara berikut.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Politik Itu Sebenarnya Jauh dari Kehidupan Kami

Annisa Pohan meminta suaminya salat istikharah. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @alleira_batik, Make up: @barrymakeupartist, Hair do: @vera_kusumadewi, Stylist: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Jalan hidup manusia memang tidak ada yang bisa menebak. Tak terbayangkan di benak Annisa Pohan kini ia menjadi seorang istri politikus. Meski disadarinya, keluarga sang suami terjun ke dunia politik, namun Annisa Pohan mengenal Agus Yudhoyono, sebagai prajurit TNI. Ketika pilihan tersebut sudah diputuskan, Annisa Pohan tetap mendukung sang suami tercinta.

Aktivitas kamu setelah tidak menjadi istri prajurit apa?
Sekarang ini setelah sudah tidak menjadi istri dari seorang prajurit, sekarang mendukung karier seorang politikus. Karena suami saya Agus Harimurti Yudhoyono sedang menjalankan perjuangannya untuk pilkada menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Saya tentu saja mensupport, mendampingi beliau ketika sedang bergerilya di lapangan serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Lebih sibuk berarti, bagaimana dengan anak?
Ya, tentunya peran sebagai ibu tidak saya tinggalkan mengurus anak kami yang masih semata wayang, Almira, membimbing belajar, memperhatikan lain-lainnya. Kesibukannya lebih banyak sih untuk keluarga, karena tetap keluarga nomor satu buat saya. Saya juga membawakan acara Selamat Pagi di Trans7 jadi ya macam-maca kesibukannya, dibagi-bagi saja.

Bagaimana sikap kamu saat suami menjadi calon Gubernur DKI Jakarta?
Waktu itu kan melalui video conference, beliau sedang berada di Australia membawa pasukan berlatih. Ketika itu beliau ditelpon oleh ayahnya untuk memberitahu bahwa kamu menjadi kandidat kuat calon Gubernur DKI, pada saat itu kami seperti masih tidak percaya, karena masih berada di dunia militer yang jauh sekali dengan dunia politik.

Apa yang saat itu yang kamu lakukan?
Jadi ketika itu, yang terbersit dalam pikiran saya, kamu salat istikharah dulu untuk cari jawabannya. Apapun jawaban kamu kalau tidak salat meminta pada Alloh, keputusan itu datangnya dari manusia. Jawaban terbaik itu dari Alloh. Jadi kamu salat istikharah mencari jawaban.

Apakah kamu juga kasih pertimbangan kepada suami?
Ya, sebelumnya saya juga kasih pertimbangan-pertimbangan, namun beliau juga yang memutuskan. Yang penting saya sudah memberikan pertimbangan-pertimbangan dan pendapat saya serta menyerahkan untuk mencari jawabannya melalui salat istikharah. Saya yakin setelah itu semua sudah dipertimbangkan dan dijalankan, apapun jawaban suami saya itu, saya dukung 100 persen.

Terkejut dong dengar suami dipilih sebagai calon Gubernur DKI Jakarta?
Tentu kaget luar biasa karena tidak ada masa transisi untuk melalui proses ini. Tidak pernah ada persiapan sebelumnya dan ini dunia sangat jauh sekali dengan dunia militer. Kalau dari sipil ke politik mungkin satu step. Kalau dari militer dua step, Jadi sipil dulu lalu politikus, jauh dari kehidupan kami. Sangat kaget luar biasa, dalam waktu yang sebentar kami harus men-switch mindset kami untuk berubah.

Pertimbangan apa sih yang kamu sampaikan kepada suami?
Yang paling utama itu perubahan hidup ya. Karena seperti yang sudah saya katakan, ini perubahan hidup yang sangat drastis. Kita ini bukan keluarga sipil yang bisa dengan mudahnya masuk ke dunia politik. kita ini dari dunia militer. Mas agus itu di militer lebih dari separuh hidupnya, 16 tahun mengabdi sebagai prajurit dan hampir 4 tahun menjadi taruna. Total hampir 20 tahun di dunia militer dan itu hampir dari separuh usia Mas Agus. Apakah kami siap bisa meninggalkan itu semua dan memulai pengabdian di tempat yang baru?

Kamu bicara secara pribadi dengan suami?
Ya, ketika Mas Agus pulang, kami bicara empat mata. Saya bilang, tolong lihat mata saya dan bilang kamu siap. Walaupun pasti ada rasa campur-campur di mata dan hatinya, tapi beliau bilang siap. Itu pertimbangan pertama. Pertimbangan kedua, tentu ketika di pengadbdian yang baru ini kamu harus memiliki ekstra effort untuk menjalankan dan berjuang lebih besar, terutama waktu yang cukup banyak tersita. Bisakah kamu memiliki komitmen untuk tetap memperhatikan istri dan terutama anak kamu. Beliau mengatakan, saya akan usahakan semampu saya tentu dengan bantuan kamu. Mas Agus siap dengan segala komitmen dan risikonya, saya 100 persen dukung kamu support kamu, saya bilang begitu.

3 dari 3 halaman

Kehidupan Agus Yudhoyono di Luar dan di Dalam Rumah

Annisa Pohan anggap suami romantis. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @alleira_batik, Make up: @barrymakeupartist, Hair do: @vera_kusumadewi, Stylist: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sebagai seorang perwira militer, Agus Yudhoyono tentu memiliki kedisiplinan tinggi dan disegani. Apalagi torehan prestasi sudah digenggam Agus Yudhoyono. Namun ternyata, kehidupan di rumah, sebagai seorang suami dan ayah, sungguh berbeda. Agus Yudhonoyo bahkan bisa menjelma sebagai sosok yang penuh kelucuan bagi putri semata wayangnya.

Di rumah seperti apa sosok suami?
Beliau sangat tegas, ya sebagai perwira. Ketika setelah selesai bertugas, dia menjadi seorang suami dan ayah kepada anaknya bahkan mungkin hanya kami berdua yang bisa melihat sifat aslinya Mas Agus. Jarang sekali dia begitu terbuka dan menjadi dirinya sendiri di depan orang lain, hanya diantara kami keluarga intinya, jadi pribadi yang konyol dan lucu. Anaknya juga sangat mengidolakan ayahnya. Menurut dia, bapaknya itu funniest man in the world. Kadang-kadang orang nggak percaya, tapi mereka berdua punya dunia sendiri. yang hanya dimengerti oleh keluarga dekatnya. Dia begitu rileks banget dengan anaknya, bisa bercanda tanpa ada batasan.

Sama istri romantis?
Mas Agus itu kadang-kadang romantis. Memang sebagai perempuan kalau diromantisin terus, lama-lama cukup bosan juga ya. Artinya yang namanya kehidupan cinta itu, perlu adanya perubahan-perubahan, sehingga akan tetap terus menciptakan tantangan sendiri. Mas agus romantis pasti di hari spesial seperti di hari ulang tahun saya, pasti romantis.

Seperti apa sih romantisnya?
Ada banyak sih, salah satu yang paling saya ingat, saat itu kalau ulang tahun sering banget kasih kejutan. Yang saya ingat, dia pernah kasih kejutan dengan sahabat-sahabat saya makan di restoran kesukaan saya. Setelah selesai, sahabat-sahabat saya pulang. Suami saya ngajak nyanyi sama Almira. Kita sekeluarga saja nyanyi di karaoke keluarga sama anak saya bertiga. Eh, pas masuk ruangan kejutan. Ada dia, sahabat-sahabat aku lagi. Satu malam 2 kejutan.

Tapi sekarang kan lebih sibuk, masih kasih kejutan?
Saya tahu Mas Agus sibuk, saya pesan, sudahlah kamu nggak usah kasih kejutan lagi, kamu kan sibuk, nggak usah rayakan ultah, Apalagi Almira kan lagi sakit. Tapi ternyata dia, walaupun di tengah kesibukannya, tetap bisa kasih syukuran di hari itu. Ia mengirimkan video yang sudah disiapkan buat saya, bernyanyi dan liriknya sangat dalam. Keberanian dia itu untuk memposting di instagram, nyanyi sangat berarti buat saya dibandingkan hadiah fisik apapun dan makna liriknya yang sangat berarti buatku.

Kan masih terjun ke dunia hiburan, saat ini kamu punya syarat khusus menerima pekerjaan?
Dari dulu saya punya batasan-batasan terhadap diri saya sendiri. Saya cukup punya prinsip dari dulu untuk pekerjaan dan hidup saja. Tentu yang pasti, saya harus punya jenis program yang bisa memberikan informasi edukatif dan positif dalam segala sesuatunya. Sesuatu yang nggak jelek-jelekan orang lain dan sopan. Itu batasan-batasan sudah saya miliki sejak dulu sebelum menikah. Saya lebih memilih menginspirasi orang, dibandingkan memberikan sesuatu yang tidak baik buat orang.

Kalau di rumah, siapa sih yang sering curhat?
Aduh siapa ya, hahaha. Sebenarnya sih bukan yang curhat bagaimana-bagaimana gitu. Kita lebih banyak sharing tentang pekerjaan masing-masing atau soal kehidupan. Tapi yang paling utama soal anak, tentu karena anak tanggung jawab berdua. Karena anak lebih banyak sama saya, jadi saya yang sering sharing, Aira begini begitu, sebaiknya bagaimana. Sebenarnya topik utama kita itu lebih ke anak, tentu pekerjaan juga. Saya suka kasih masukan ke suami, begitu pula sebaliknya.

Termasuk diskusi tentang politik?
Mau nggak mau ya. Karena suami saya sekarang terjun ke dunia politik, artinya saya sebagai istri yang mendukung, pada akhirnya ikut aktif juga memberikan ide-ide. Karena kami berdua new comer di dunia politik dan kami ingin membawa suasana politik yang santun, pastinya dan suasana politikk yang agak berbeda dengan politik-politik yang dijalankan sebelumnya. Kita ini generasi muda, kita generasi yang kreatif jadi sebisa mungkin yang kita lakukan itu adalah out of the box, karena saya background-nya juga adalah broadcast, penyiar, presenter dan saya juga ambil pendidikan S2 Majemen Branding, Marketing makanya aku belajar banyak tentang marketing, tentang brand spesifiknya. Saya banyak mengaplikasikan ilmu-ilmu saya kepada suami untuk bagaimana sebagai new comer ini bisa memiliki sesuatu yang baru. Mengejar ketertinggalan kita bersama-sama. Ya, sedikit-sedikit kasih ide.

Saat ini bagaimana perhatian suami terhadap keluarga?
Mas Agus kan sekarang perjuangannya di bidang baru tapi saya yakin ini perjuangan juga untuk Indonesia, khususnya Jakarta. Dan tentu tetap beliau sesibuk apapun anak tetap diperhatikan. Sampai sekarang pun anak saya tidak pernah terabaikan oleh suami saya. Kami memang sudah tahu konsekuensinya, anak saya juga tahu betul bapaknya itu akan sangat sibuk luar biasa. Dia anak kolong anak tentara yang sudah terbiasa dengan itu. Sekarang itu bagi dia sudah biasa. Bagi saya juga hal itu sudah biasa.

Banyak yang menghujat suami saat ini, tanggapan kamu?
Tentu memberikan support, memberitahukan dia bahwa memang jauh sih dunianya dengan yang dahulu. Mas Agus biasa yang dihormati masyarakat dan kini suasananya berbeda. Dari awal kami sudah tahu konsekuensinya. Saya juga sempat bilang sama suami bahwa ketika masuk ke politik kawan jadi lawan bahkan bisa kehilangan kawan. Jadi kamu siap dengan itu atau tidak? itu yang juga penting diketahui. Beliau bilang siap kemudian dari awal sudah ada yang pernah ngomong siapa Agus? Siapa yang kenal dia? Bagaamana dia bisa memimpin? Saya bilang, justru itu akan menjadi pecutan kamu untuk bisa membuktikan diri bahwa kamu itu bisa. Semua segala kritik yang masuk ke suami saya, menjadikan suami saya semangat, semakin terpacu untuk membuktikan diri. Kalau ada kritikan masuk beliau dengarkan, saya selalu bilang itu jadi pecutan. Jangan pernah orang yang menjatuhkan kamu dibalas. Dia tahu banget, dia tahu dan tetap melakukan yang terbaik. Yang penting yang dilakukan Mas Agus itu niatnya baik, melakuan perjuangan yang baik. Dengan background-nya sebagai TNI yag dia punya, tujuannya untuk indonesia, doktrin dia selama ini pendidikan dan mengabdi itu untuk Indonesia, murni untuk Indonesia. Semisalnya ada hal komentar negatif dari banyak orang, justru mereka salah. Justru suami saya semakin ingin membuktikan diri dan menunjukkan kualitasnya.

Satu sunggingan senyum menyudahi sesi pemotretan dan wawancara saat itu. Annisa Pohan, sosok keibuan yang rendah hati, tetap memberikan semangat bagi sang suami tercinta, Agus Yudhoyono. Baginya, dukungan istri dan keluarga, merupakan penopang yang terbaik untuk sang suami berjuang dengan jalan yang dipilihnya. Semoga bisa selalu memberikan inspirasi ya.