Fimela.com, Jakarta Menjalani hubungan dengan serius dan menyayangi pasangan dengan sepenuh hati, lalu malah dipermainkan dan akhirnya putus memang satu fase patah hati yang pasti pernah dialami oleh hampir setiap orang. Beberapa di antara mereka menerima dan belajar dari sana, beberapa lagi tak bisa beranjak dari kecewa dan patah hati. Ujung-ujungnya; membenci si mantan.
Wajar jika kamu punya perasaan marah kepada dia yang menyakiti dan mempermainkan perasaanmu, tapi bukan berarti wajar juga kalau kamu memilih untuk terus hidup seperti itu. Membenci mantan hanya akan menyakitimu. Kebencianmu takkan berarti apa-apa baginya, dia akan tetap baik-baik saja menjalani hidupnya. Sebaliknya, kamu malah terjebak dalam kebencian yang menghambatmu menemukan kebahagiaan.
Mulai fokus pada hal-hal baik dalam hidupmu. Setiap kamu teringat pada hal menyebalkan tentang mantanmu, alihkan perhatianmu pada masa kini. Sadari bahwa sekarang kamu telah memiliki kehidupan yang lebih baik meski pernah dibuat patah hati olehnya.
Belajar untuk lebih mengendalikan perasaanmu. Nikmati hidupmu dan ciptakan kenangan-kenangan baru untuk menggantikan ingatanmu akan kisah terdahulu. Percayalah, di saat kamu mulai ikhlas atas semua yang terjadi pada kamu dan si mantan, semua akan lebih mudah dijalani.
***