Tak Ada Luka Tusuk di Tubuh Korban Pembunuhan Pulomas

Henry Hens diperbarui 29 Des 2016, 07:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus pembunuhan sadis Pulomas masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian. Setelah dua pelaku tertangkap, kini polisi mengungkapkan temuan baru dari hasil autopsi. Hasilnya menunjukkan kalau enam korban yang tewas dalam peristiwa yang terjadi hari Selasa (27/12/2016), meninggal dunia karena kehabisan oksigen. Seperti dilansir dari liputan6.com, pemeriksaan itu

juga mengungkap tidak ada luka tusuk di tubuh korban, termasuk sang pemilik rumah Dodi Triono. Awalnya, ada dugaan korban tewas setelah dianiaya atau dilukai karena jasad Dodi berlumuran darah saat pertama kali ditemukan.

"Kemarin ada yang bertanya, apakah ada luka tusuk di Dodi (Triono), tapi ternyata tidak ada," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12/2016). Menurut dia, korban tewas akibat kehabisan oksigen karena disekap dalam kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter selama 17 jam.

"Hasil autopsi pertama menyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen dalam darah. Ini hasil autopsi tadi malam dan hari ini mungkin hasilnya diberikan ke penyidik," ujar Argo. Dia mengatakan darah yang ada di tubuh Dodi dan korban lainnya, keluar dari hidung korban akibat pembuluh darah yang pecah.

Sedangkan luka di kepala diduga akibat benturan saat disekap di dalam kamar mandi. Enam orang meninggal dunia saat disekap bersama lima orang lainnya di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. Mereka dikurung di kamar mandi tanpa ventilasi di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, itu.

Enam korban tewas dalam pembunuhan sadis Pulomas tersebut adalah pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Lalu ada Amel (teman Gemma) serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

 

 

What's On Fimela