Fimela.com, Jakarta Kalau boleh ditanya, lebih nyaman mana menjalin hubungan dengan orang baru atau orang yang sudah tau luar dalamnya diri kita, sahabat? Kalau saya pribadi memang sedikit susah membuka hati untuk orang lain, maka dari itu, saya lebih baik perbanyak teman, mengenal satu sama lain lebih dulu, kalau memang cocok ya bisa lanjut dong. Etapi, nggak harus cepat cepat juga sih, lebih asik dia jadi teman atau sahabatan dulu untuk benar benar tahu siapa kita dan bagaimana kita. Saling mengenal lah intinya.
Mengapa susah membuka hati pada orang lain? Hmm, bagaimana ya? Kamu semua pasti juga merasakan deh, mengenal orang baru untuk masuk ke dalam kehidupan kita memang nggak semuanya asik, karena watak, sifat, dan kepribadian setiap orang berbeda beda. Yang bikin untuk susah terbuka sih setelah tau dia itu beneran beda dari diri kamu.
Beda dari gaya bicara, obrolan, visi misi. Iyasa sih kadang perbedaan memang menjadi pelengkap satu sama lain, tapi itu nggak berlaku buat semua orang, termasuk saya. Kepala boleh sama hitam, tapi kan isinya beda.
Kalau kamu nggak mau berusaha buat kenal sama orang baru di hidup kamu, makin sedikit saja kemungkinan jodoh yang mendekat, kata kawan kawan saya. Lho? Emang jodoh melulu dari orang baru ya? Padahal kan nggak juga. Yang bikin males untuk menjalin hubungan sama orang baru tuh fase pdktnya.
Seperti orang kebanyakan, kenalan, pendekatan, kalau cocok pacaran, kalau nggak ya mentok mentok jadi temen aja. Nah, di fase pendekatan itu sih yang bikin mager! Fase fase dimana kamu harus mengenal dia lebih jauh, kamu menyesuaikan diri di keluarga dan teman temannya, kamu harus mengetahui sifat dan kebiasaannya dia, dan yang paling bikin males semales malesnya, kamu siap tahu masalalunya. Apalagi mengetahui masalalunya belum kelar! Hih.
Memang tidak mudah untuk menjalin hubungan dengan orang baru, kalau pun mau, kamu harus benar benar siap untuk mau menyelami kehidupannya lebih dalam, nggak asal deket dan "jalanin dulu aja, siapa tahu cocok", nggak, nggak, semua nggak semudah itu, semua butuh rencana dan tujuan, kamu nggak mau dong menjalin hubungan kalau nggak dapat kepastian?
pasangan terbaik ialah sahabatmu sendiri
Sekarang mah zamannya yang pasti pasti saja deh ya. Menurut ilmu kesok-tahuan saya, pasangan hidup terbaik itu adalah sahabat kamu sendiri, sebab, bisa dibilang sahabat itu karena kamu dan dia sudah saling mengetahui diri masing masing, sudah afdal karakter dan sifat sifat yang orang pun tidak tahu, sudah bisa memaklumi kekurangan di diri kamu, pokoklnya A-Z kamu dan dia sudah diketahui masing masing deh. Itu sih yang bikin yakin kalau sahabat memang pasangan hidup terbaik.
Menjalin hubungan dengan sahabat pun nggak perlu repot repot untuk menyesuaikan diri di keluarga dan para kawannya, sebab ruang lingkup dia ya kamu pun sudah tahu juga, jadi nggak ada tuh canggung atau basa basi lagi. Enak kan?
Etapi balik lagi sih ke pribadi masing masing, walaupun memang sahabat merupakan pasangan hidup terbaik, ada juga yang beranggapan sahabat ya tetap sahabat, nggak mungkin bisa jadi cinta, ya namanya juga opini masing masing, tapi memang pernah mengalami sendiri, kalau menjalin hubungan dengan sahabat itu memang sudah terlanjur nyaman.
Karena, menjalin hubungan yang cukup serius dan mempunyai tujuan hidup ke depan, perlu persiapan matang, hal utama yang harus dipastikan ialah jangan sampai salah memilih pasangan, sebab, ketika kamu memutuskan untuk menikah, kamu akan merasakan awal mula kehidupan yang sebenarnya, kalau kamu salah pilih pasangan, kehidupan kamu selanjutnya nggak akan dijamin bisa nyaman atau nggak. Tetapi, kalau kamu tepat memilih pasangan, jangannkan nyaman, kalau sang pencipta mengizinkan, kamu dan dia akan bahagia selamanya, amin.
Duh jadi pingin punya pasangan hidup........
Ega Maharni,
Editor kanal style Bintang.com