Fimela.com, Jakarta 'Berbaring' tepat di kaki barisan gunung, Ruteng tak semata menawarkan panorama elok khas Flores. Dengan udara sejuk serta angin dingin yang sesekali menggigit, kota yang banyak terdapat katedral tua ini kerap disebut sebagai Praha-nya bumi Flores. Tak heran kalau napas Kristiani terasa begitu kentara di jalan-jalan Ruteng.
Dengan kesan yang demikian, wisata alam tak jadi satu-satunya magnet untuk singgah. Keberadaan tempat ibadah umat Nasrani yang telah berusia jauh dari muda tersebut seharusnya menggelitik pelancong untuk berwisata sejarah. Sambil menikmati arsitektur elok, penjelajahan macam ini sangat mungkin membuatmu lebih mengenal Ruteng.
Tentang bagaimana budaya berputar di keseharian warganya, soal cara kepercayaan memengaruhi ritme kehidupan, serta apa saja pembentuk Ruteng hingga seperti yang dikenal banyak pendatang sekarang. Dengan letak gereja yang sedemikian rupa, kamu tetap bisa menikmati panorama menawan yang ditawarkan Ruteng.
Dengan barisan gunung sebagai batas pandang, hamparan sawah berundak yang pada beberapa waktu memiliki paras berbeda, juga kebudayaan khas nan menambat hati, Ruteng jadi salah satu highlight destinasi di Flores. Tenang, senyap dan santai merupakan kesan yang kerap dilekatkan dengan tempat penghasil kopi ini.
Belum lagi bicara soal tradisi berusia ratusan, bahkan ribuan tahun, yang masih digenggam erat penduduk Ruteng. Pada beberapa waktu, akan kamu dapati sekelompok warga yang tengah melakukan ritual adat. Tanpa mengesampingkan kepercayaan yang telah dianut, tradisi-tradisi Ruteng tetap lestari dan djalankan warganya.