Mengenang Riyanto, Banser yang Tewas Memeluk Bom di Malam Natal

Dadan Eka Permana diperbarui 24 Des 2016, 21:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Kisah pengorbanan Riyanto, anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) dari Mojokerto saat ditugaskan GP Anshor membantu polisi mengamankan perayaan Natal pada 24 Desember 2000 silam, hingga kini masih tetap dikenang dari berbagai kalangan masyarakat. Keberanian almarhum Riyanto yang meninggal demi kemanusiaan, ramai diperbincangkan di media sosial facebook.

Dilansir dari laman NU, Riyanto kala itu mendapat tugas menjaga Gereja Eben Haezar Mojokerto, bersama empat rekannya. Saat itu pukul 20.30 WIB, tiba-tiba ada yang menyampaikan kabar bahwa di depan pintu gereja ada bungkusan hitam yang mencurigakan.

Mendengar hal itu, Riyanto langsung membuka bungkusan tersebut. Ternyata isinya kabel yang terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api. Riyanto kemudian membawa bungkusan itu menjauh dari gereja yang di dalamnya terdapat ratusan jemaat yang sedang beribadah sambil berteriak "tiaraaaap".

Bungkusan itu, meledak dipelukan Riyanto. Pria berusia 25 tahun itu pun tewas dengan kondisi jenazah yang sangat mengenaskan. Ia meninggal untuk menyelamatkan banyak nyawa.

Atas pengorbanan Riyanto, Gus Dur berujar, "Riyanto telah menunjukkan diri sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan. Semoga dia mendapatkan imbalan sesuai pengorbanannya."

Di tengah banyaknya aksi kekerasan mengatasnamakan agama seperti yang belakangan ini sering terjadi, sosok dan pengorbanan Riyanto, patut menjadi teladan bagi kita semua, tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan, suku, ras maupun golongan. Salam Bhinneka Tunggal Ika!