Tujuh media online itu mengabarkan, politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio itu mengungkapkan kasus bom Bekasi sebagai pengalihan isu kasus penistaan agama, Ahok. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Merasa difitnah dan dicemarkan nama baiknya oleh tujuh situs online tersebut, Eko Patrio melaporkannya ke polisi. Selain itu, ia juga mengadukannya ke Dewan Pers. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Pemberitaan yang terkesan bahwa Eko Patrio pro teroris, membuat keluarga Eko ikut prihatin. Bahkan menurut Eko lagi, sang ibu yang ikut percaya hingga nanggis-nanggis. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Demi mengklarifikasi kabar tersebut, Eko juga bersusah payah mendatangi keluarganya. Mengklarifikasi bahwa berita yang beredar tidak benar. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Banyak pihak keluarganya yang mempertanyakan. Dari berita itu, keluarganya menduga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah atau DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI itu pro sama teroris. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Saya juga harus datangi keluarga besar saya memberi tahu, ibu saya saja sampai nangis-nangis," ungkap Eko Patrio, di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016). (Nurwahyunan/Bintang.com)
Tidak hanya Eko Patrio yang menjadi korban fitnah, tapi juga pihak kepolisian. "Saya dan kepolisian juga difitnah. Polisi yang sudah berhasil menumpas teroris, tapi saya tidak apresiasi," ujar Eko Patrio. (Nurwahyunan/Bintang.com)