Editor Says: Karena Hanya Ibu yang Mengerti Perasaan Ibu

Puput Puji Lestari diperbarui 20 Des 2016, 13:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Momen saya melahirkan anak adalah momen saat saya menyadari hanya ibu yang bisa mengerti ibu. Saat itu ibu saya setia menunggui perjuangan saya melahirkan anak pertama. Tangan kananku selalu mencari tangan ibu untuk berpegangan.

Dalam hati aku bilang ingin dipeluk ibuku saat kesakitan. Seperti telepati, ibuku memelukku setiap rasa sakit itu datang. Saat ibuku memelukku aku berjanji, Ya Allah aku tak akan membuat wanita ini sedih aku akan membahagiakannya. Begini rupanya perjuangan ibuku melahirkanku.

Menjadi ibu secara otomatis akan mengubah kepribadian wanita. Tanggungjawab rumahtangga dan keluarga berada di punggungnya. Ketika SMA, guru biologi saya, Pak Suparna pernah cerita punya kado khusus untuk istrinya setiap hari ibu, 22 Desember 2016.

Kado itu bukanlah barang mewah atau barang berharga. Kadonya berupa waktu istirahat. Seharian, guru saya tidak mengizinkan istrinya melakukan tugas rumah tangga. Semua yang biasa dikerjakan ibu dikerjakan oleh Pak Suparna dan anaknya. Kado itu juga berlaku di hari pertama menstruasi istrinya setiap bulan.

Dulu kado itu terasa biasa saja terdengarnya, namun setelah benar-benar menjadi ibu, saya paham hal termahal bagi ibu adalah waktu. Bahkan 24 jam sehari masih terasa kurang. Tak satu jam pun ibu memikirkan diri sendiri. Prioritasnya adalah anak dan suami.

Sejak menjadi ibu, saya lupa kapan terakhir kali sempat fasial ke salon. Make up untuk membuat suami senang juga sering terlewat. Parfum yang dulu sering saya pakai, sekarang masih utuh di botol, digantikan aroma masakan. Tapi bukan masakan favorit saya, melainkan favorit anak dan suami.

Ketika libur, tubuh saya bukan lagi milik saya. Anak sudah memiliki jadwal impian liburan ditemani oleh ibunya. Demikian saya ketika menjadi ibu. Kenyataan ibu sering tidur paling akhir dibanding seluruh penghuni rumah jarang diketahui oleh suami dan anak.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Istirahat, kado terindah untuk Ibu.

Ibu harus bangun lebih awal untuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah setiap harinya. Belanja sayur dan memasak ketika anak dan suami masih terlelap. Usai memasak sibuk membangunkan mereka, mempersiapkan aktivitas mereka. Hampir semua wanita yang berstatus ibu di penjuru dunia merasakan hal ini.

Wanita punya kemampuan multi tasking atau mengerjakan beberapa hal dalam waktu yang sama. Untuk melakukannya tentu butuh energi yang tidak sedikit, juga sangat menguras kemampuan otak untuk berpikir. Karena itu, hadiah termahal bagi ibu adalah hadiah waktu istirahat.

Dan sekarang saya baru paham betapa berharganya hadiah Pak Suparna untuk istrinya di setiap hari Ibu. Rupanya untuk memahami ibu, saya harus menjadi ibu terlebih dahulu. Karena hanya ibu yang mengerti perasaan ibu.

Setiap hari saya menghadiahi diri sendiri nonton drama Korea sebelum tidur. Saat suami dan anak sudah tidur, saya menemukan diri saya sendiri lewat kesukaan nonton drama. Ini adalah cara saya melepas penat.

Ketika saya menonton drama Oh Hae Young Again, saya temukan sosok Ibu ideal di drama tersebut. Tak sempurna, tapi begitu dalamnya cinta ibu kepada anak tergambar jelas. Paling luar biasa, dalam drama ini adalah ibu Oh Hae Young.

Ibu Oh Hae Young digambarkan sebagai ibu yang ekspresif. Jika marah, dia bisa melepaskan semua pakaiannya. Tidak ada yang lebih patah hati dibanding ibu ketika melihat nasib anaknya yang menyedihkan. Drama ini akan membuat Anda mengerti hal tersebut.

Karena itu saya berharap setiap wanita baik yang sudah menjadi ibu, akan menjadi ibu, dan belum menjadi ibu mendapat hadiah terindah di hari ibu. Tak perlu hadiah mahal, berikanlah waktu istirahat untuk para ibu. Selamat Hari Ibu....