Save Aleppo: Sekarang atau Tidak Selamanya

Asnida Riani diperbarui 17 Des 2016, 14:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Roket kembali bersarang di sudut-sudut Aleppo. Pekak tangisan dan gedung kolaps jadi atmosfer yang memenuhi sejak Rabu (14/12). Dunia kembali menoleh lebih lama ke kota terbesar di Suriah tersebut, tak terkecuali politikus asal Britania Raya, Alison McGovern.

"Sekarang atau tidak sama sekali," ujar Alison, seperti dilaporkan Mirror. Ia dengan tegas mengajak dunia untuk menolong warga Aleppo yang harus berhadapan dengan bom dan kelaparan. Dalam artikel yang dimuat Mirror, Alison terlihat mengkritisi sejumlah organisasi dunia yang menarik relawannya sejak serangan udara menghantam Aleppo.

"Realita ada tepat di depan mata. Kita bisa melakukan segala upaya untuk memberi dukungan bagi warga di timur Aleppo atau berdiam diri sementara seperempat juta orang di kota bersejarah bagi dunia kelaparan dan takut ledakan bom," tulisnya.

Sejumlah organisasi yang menarik anggotanya, Alison menambahkan, hanya menyebabkan depresi bagi warga Aleppo, di mana mereka terkepung tentara pro pemerintah Assad dan pesawat-peswat perang Rusia. "Kepergian mereka (organisasi) membuat orang Aleppo berpikir dunia tak peduli dengan luka mereka," ujar Alison.

Seperti diketahui, serangan udara kembali memporak porandakan Aleppo, Rabu (14/12). Padahal satu hari sebelumnya, Selasa (13/12), telah disepakati gencatan senjata antara pemberontak dan tentara pro pemerintah Suriah. Akibatnya, seperti dimuat Guardian, ratusan orang terluka dan enam orang dilaporkan meninggal dunia.