Apa Dampak Negatif SIM Online?

Asnida Riani diperbarui 17 Des 2016, 12:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) resmi meluncurkan layanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) secara daring via Internet di Jakarta, Minggu (11/12). "Dengan layanan perpanjangan SIM online ini, masyarakat yang sedang berada di luar kota tidak perlu kembali ke kota asal untuk memperpanjang SIM-nya," ucap Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (11/12), seperti dimuat Antara.

Meski hadir dengan segudang keuntungan, SIM online menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika SIM online pun memiliki dampak negatif yang perlu diwaspadai. "Tujuan Polri baik, untuk memberikan pelayanan publik yang prima, terbaik, cepat dan bebas dari praktik-praktik percaloan. Tetapi menurut saya ada bahayanya, ini harus dipikirkan, bagaimana supaya efek negatif itu bisa dicegah," katanya.

Menurut Pastika, pencari SIM baru yang hanya mengikuti tes simulasi berupa game secara online tak akan memperlihatkan keadaan dan keterampilan mengemudi sesungguhnya. "Begitu pula dengan tes perpanjangan SIM lewat online, juga tidak akan memperlihatkan perubahan kondisi yang sudah dialami pemilik SIM," tuturnya.

Usia yang kian bertambah dan riwayat terkena penyakit serius, sambung Pastika, sangat berpengaruh pada kondisi pengemudi dan itu bisa saja tak terungkap jika hanya mengikuti tes online. "Dan apabila dengan keadaan seperti itu tetap lolos dalam tes perpanjangan online, maka risiko terjadi kecelakaan pun akan meningkat," sebut Pastika.

Karenanya, ia berharap pencari SIM pertama kali wajib diikutkan tes simulasi sebenarnya dan bagi yang ingin memperpanjang, baru bisa memanfaatkan fasilitas SIM online. Namun dengan batasan usia, jika melewati batasan usia yang ditetapkan harus kembali menjalani tes sebenarnya.

What's On Fimela

Tag Terkait