Kartunet, Komunitas yang Mampu Mengalahkan Keterbatasan

Dadan Eka Permana diperbarui 17 Des 2016, 19:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Kartunet merupakan komunitas yang fokus pada pemberdayaan minat dan bakat penyandang disabilitas untuk menjadi sosok yang kreatif, inovatif, dan mandiri menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui media kartunet.com.

Kartunet berdiri sejak 19 Januari 2006, dilatarbelakangi oleh realita ketika itu peluang bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan diri masih sangat terbatas. Kartunet merupakan singkatan dari Karya Tunanetra.

Kartunet didirikan oleh empat orang tuna netra yaitu Irawan Mulyanto, Aris Yohanes, M. Ikhwan Tariqo, dan Dimas P. Muharam. Mereka kemudian membangun sebuah website, kartunet.com, sebagai salah satu bukti bahwa penyandang disabilitas juga mampu bekerja seperti orang yang tidak memiliki keterbatasan fisik. Penyandang tuna netra juga bisa menggunakan teknologi informasi meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan.

Tak hanya itu, kehadiran website itu juga diharap bisa membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Iwa mengatakan jika selama ini peluang kerja merupakan salah satu persoalan utama bagi teman-teman penyandang disabilitas. Banyak peluang kerja yang tertutup begitu mengetahui yang bersangkutan difabel.

“Tantangan terbesarnya sebenarnya adalah membuat mereka [perusahaan] percaya bahwa kami [penyandang disabilitas] punya kemampuan yang sama juga, dan kami berharap bisa disetarakan kedudukannya,” kata Iwa di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2016.

Melalui visi untuk mewujudkan para penyandang disabilitas Indonesia yang berdaya dan mandiri secara ekonomi dengan sarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kehadiran Kartunet diharapkan dapat memberikan pandangan baru, menambah wawasan dan menyajikan karya-karya para penyandang disabilitas.

"Sehingga masyarakat dapat lebih mengenal dan memahami bahwa penyandang disabilitas pun dapat berdaya, dan menerima kami sebagai bagian dari keberagaman masyarakat," katanya.

Dalam mengalahkan keterbatasan, komunitas ini melaksanakan berbagai program melalui pemanfaatan teknologi, seperti disability rising awareness campaign secara online, Sabtu Berbagi (kegiatan online tiap Sabtu malam berupa kuis interaktif), dan kelas online. Lomba dan audisi menulis juga rutin dilakukan.

What's On Fimela

Tag Terkait