Editor Says: Buka Dulu Topengmu

Musa Ade diperbarui 17 Des 2016, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Tapi buka dulu topengmu

Buka dulu topengmu

Biar kulihat warnamu

Kan kulihat warnamu

Mungkin kalian sudah tahu dengan lagu Topeng yang dinyanyikan Peterpan ini. Di editor says kali ini, saya akan membahas sedikit kebiasaan orang jaman sekarang yang senang menggunakan topeng. Intinya sih, sekarang banyak orang yang munafik.

Banyak orang yang malu menunjukkan jati diri yang sesungguhnya. Kebanyakan malah sibuk berganti-ganti topeng. Mulai dari topeng baik, adil, penyayang, bijak, dan lain-lain.

Semuanya hanya menampilkan hal-hal palsu yang pada akhirnya akan terbuka juga.  Ibarat peribahasa 'Sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, maka akan tercium juga baunya'.

Jika Anda ingin menangis, ya menangislah. Jangan menutupi kesedihan dengan berpura-pura ketawa. Jika ingin tertawa, ya tertawalah sepuas hati. Tertawalah sampai perut Anda sakit.

Sebagai contoh, biasanya kita akan menaruh foto di profile picture dengan foto yang paling bagus (Saya juga pernah melakukan hal ini). Terkadang kita ingin orang lain melihat kehidupan kita itu 'wah' sehingga membuat orang lain menjadi kagum.

Akankah kita selalu hidup dengan menutupi 'borok' di balik topeng kehidupan? Haruskan kita mengenakan topeng sampai kita mati?

2 dari 2 halaman

Hidup Apa Adanya

Hidup bukan seperti boneka barbie yang selalu tampak sempurna. Sebenarnya pelajaran hidup itu sangat berharga. Sesungguhnya kita bisa belajar dari siapa saja.

Kita bisa belajar dari orang-orang yang punya pekerjaan 'rendah'. Kita bisa belajar bagaimana cara untuk senantiasa bersyukur atas segala sesuatu yang kita miliki.

Untuk memahami arti dan makna hidup, buka dulu topeng Anda. Mulailah mengawali hidup dengan menampilkan apa adanya, tanpa ada yang disembunyikan.

Hal tersebut bertujuan agar orang lain tak akan merasa menyesal ketika bersahabat dengan Anda. Karena dari awal, Anda sudah menunjukkan diri kepada mereka.

Marilah kita buka topeng, dan menjadi diri sendiri. Karena hal tersebut lebih baik daripada kita harus terus menggunakan topeng yang penuh dengan kebohongan.

Dan semuanya lagi-lagi kembali ke tangan kita sendiri. Lihatlah segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Pasti akan ada hal-hal berbeda yang akan membuat pemahaman kita menjadi lebih baik.