Desa Pinggan, Menikmati Panorama Fajar dan Samudra Awan di Bali

Asnida Riani diperbarui 14 Des 2016, 18:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Bali boleh saja terkenal akan sederet garis pantai cantik. Saking menariknya, fakta jika pesisir merupakan alasan bagi sebagian orang singgah di Pulau Dewata seperti tak terbantahkan lagi. Namun demikian, kamu masih punya opsi lain untuk menikmati eloknya daratan tetangga Lombok ini.

Selain ngarai dan air terjun, Bali pun merupakan rumah dari sederet desa dengan bentukan atmosfer tenang yang disempurnakan bingkai panorama elok tiada dua, Pinggan salah satunya. Terkungkung gunung yang saling 'bergandeng tangan', kawasan ini seakan kebalikan mutlak dari Kuta maupun Jimbaran.

Berjarak perjalanan 2 jam menggunakan kendaraan dari Denpasar, pagi buta adalah waktu terbaik untuk singgah di Desa Pinggan. Bukan tanpa alasan, atraksi matahari terbit merupakan satu highlight yang harus dilihat di sini. Memang kamu ingin melewatkan kuning hangat cahaya mentari yang perlahan nampak dari garis gunung, serta bentangan 'samudra awan'? Tentu tidak, bukan?

Melihat bagaimana pemukiman menyeruak dari kabut yang makin siang makin tipis, juga memperhatikan cara Pinggan 'terbangun' sanggup membuatmu berpikir pesona Bali tak semata biru laut. Belum lagi berbicara belaian angin sejuk nan dingin. Bukankah itu satu cara sempurna untuk memulai hari?

Jika tertarik singgah, sebaiknya pakai pakaian yang cukup tebal lantaran udara dingin hampir pasti terasa di Desa Pinggan. Dengan akses yang sudah bisa dikatakan mudah, tak ada alasan untuk melewatkannya ketika menjelajah Bali. Jadi, segera siapkan perjalananmu!