Fimela.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan kontribusi terbesar mendiang Marie Muhammad, yakni kepemimpinan dan komitmen untuk membangun institusi yang bersih dari korupsi dan konflik kepentingan. "Sumbangan Pak Marie menjadi sangat istimewa dan inspiratif karena dilakukan pada masa di mana korupsi dianggap sebagai praktik wajar bagi semua pejabat," tutur Mulyani di Jakarta, Minggu (11/12), seperti dimuat Antara.
Karena kejujurannya, lelaki kelahiran Surabaya, 3 April 1939 ini pun dijuluki Mr Clean oleh sejumlah pihak. Hingga menghembuskan napas terakhir pada Minggu (11/12), lelaki yang pernah menjabat sebagai direktur jenderal pajak Departemen Perdagangan pada 1988 - 1993 ini masih melekatkan panggilan tersebut pada dirinya.
"Pak Marie tak hanya tetap bersih dan sederhana, namun juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangan sangat besar. Ini teladan yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua penerusnya," sambung Mulyani.
Meski mengaku sangat berduka dan kehilangan, Mulyani menganggap warisan sikap dan contoh perilaku Marie semasa hidup akan jadi kisah abadi yang terus menyulut api perbaikan di Kementerian Keuangan dan Indonesia. "Saya secara pribadi sangat berduka dan kehilangan Pak Marie yang telah banyak membantu saya dalam membangun Kementerian Keuangan yang bersih, profesional dan melayani," ucapnya.
Marie Muhammad wafat di usia 77 tahun setelah menderita sakit dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta, Minggu (11/12), sekitar pukul 01.40 WIB. "Pagi dini hari tadi pak Mar'ie Muhammad telah berpulang di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional," kata Askolani, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, kepada Liputan6.com, Minggu (11/12).