Fimela.com, Jakarta Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan 4,3 skala richter, Sabtu 10 Desember 2016 malam. Gempa susulan itu membuat warga Pidie Jaya yang masih dihantui ketakutan, panik serta berhamburan keluar.
"Setelah gempa parah itu (Rabu, 7 Desember 2016) , masyarakat yang tidak tinggal di posko pengungsi masih trauma dan takut tidur di dalam rumah karena gempa susulan terus terjadi berulang-ulang," kata Andi warga Gampong (desa) Teugoh, Kecamatan Pante Raja, Pidie Jaya seperti dilaporkan antara.
Kepala Stasiun BMKG Mata Ie, Banda Aceh, Eridawati di Pidie Jaya, Minggu 11 Desember 2016 menyatakan, guncangan gempa 4,3 SR berpusat di Pidie Jaya dan terjadi sekitar pukul 23.42 WIB.
Hingga saat ini, sedikitnya sudah 70 kali gempa susulan menggunacang Aceh, usai gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya, Rabu 7 Desember 2016.
Adapun gempa susulan terjadi pada Rabu (7/12/2016) sebanyak 45 kali, Kamis (8/12/2016) sebanyak 14 kali, Jumat (9/12/2016) sebnayak tujuh kali, dan Sabtu hingga Minggu (10-11 Desember 2016) sebanyak empat kali.
Eridawati mengatakan, berdasarkan data gempa bumi susulan tersebut, tampak bahwa tren frekuensi kejadian gempa susulan per hari di Pidie Jaya sudah semakin meluruh sehingga aktivitas gempa susulan diharapkan segera berakhir dan habis energinya.
"Mengingat frekuensi kejadian gempa bumi susulan yang semakin jarang terjadi, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Dampak dari guncangan gempa 6,4 skala richter Rabu pagi (7/12/2016) pukul 5.03 WIB lalu dengan lokasi 5,19 Lintang Utara, 96,36 Barat Timur, dan 18 Kilometer Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, di kedalaman 10 kilometer telah merengut 96 nyawa dan korban luka parah hingga ringan sekitar 660 orang.