Fimela.com, Jakarta Bagai mesin penyebar benih, pesan yang dibagikan lewat media sosial mampu memengaruhi dan memutarbalikkan hati serta pemikiran netizen dengan cepat. Begitu juga dengan pesan damai yang disampaikan seorang siswi SMA negeri 1 Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Namanya Afi Nihaya Faradisa. Tak ada yang menyangka, sebuah tulisan yang begitu lugas, berani, cerdas, dan damai ditulis seorang siswi SMA. Bukan hanya semata-mata karena kreativitas, tapi esensi dari tulisan tersebut begitu bijaksana.
Afi, pada Kamis (8/12) lalu menuliskan sebuah esai singkat di akun pribadi miliknya. Kata-katanya sederhana, namun mampu menebarkan kedamaian kepada netizen. Bermula dari cerita pengalamannya yang menlihat betapa pemikiran masyarakar telah tercepar akibat berita hoax dan kebohongan yang begitu cepat tersebar, dan lantas dilahap masing-masing kepala, bulat-bulat.
Melihat hal ini, Afi merasa miris. Menurutnya, kemarahan yang diluapkan masyarakat, juga termasuk netizen justru akan merugikan diri sendiri. Perbedaan yang kerap dihakimi sendiri dan bahkan dimusuhi perlahan-lahan meracuni pola pikir. Padahal, perbedaan diciptakan Tuhan.
"Padahal, kalau bukan Tuhan, lalu siapa lagi yang menciptakan SEMUA perbedaan ini? Kalau Dia mau, Dia bisa saja menjadikan semua manusia 'serupa' dalam segala hal. Lalu, kenapa kita lancang menentang Tuhan dengan meludahi perbedaan?" tulisnya.
Pesan damai dari gadis SMA ini mendapat acungan jempol dari para netizen. Salah satu pemilik akun Facebook bernama Witranti Ay'n memberikan komentar. "Salut. Semoga setiap tulisannya bisa membawa kebaikan untuk yang baca. Muda dan berwawasan luas," tulisnya. Pesan damai ini bukan cuma membuka mata netizen, tapi juga membuat hati siapa pun yang membacanya menjadi tenteram.