Fimela.com, Jakarta Band progressive rock, Montecristo siap menggebrak industri musik lewat album terbaru berjudul A Deep Sleep. Sebuah karya yang sekaligus melengkapi album terdahulunya, Celebration of Birth. Dua tema lahir dan mati memang dipilih band asal Jakarta ini sebagai benang merah dari lagu-lagu di album mereka.
"Konsep album Celebration of Birth tentang kelahiran, sedangkan A Deep Sleep tentang kematian. Rangkaian lagu dalam kedua album ini bercerita tentang fase di antara dua titik tersebut yakni kehidupan," ujar Eric Martoyo, selaku vokalis Montecristo, di Hard Rock Cafe, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Dari segi musik, band yang digawangi Eric Martoyo (vokal), Rustam Effensy (gitar), Fadhil Indra (keyboard), Alvin (gitar), Haposan (bass), serta Keda Panjaitan (drum), istiqomah mengusung progressive rock. Tentu dengan tingkat kematangan tinggi, sebanyak 10 lagu yang tersaji di album tersebut.
"Kami tetap mempertahankan formula rock yang berkisah. Lewat lirik yang bertutur mengajak pendengar untuk berkontemplasi. Kami percaya musik kendaraan yang tepat untuk itu," kata Eric. "Secara musikal kami puas. Song writing dan eksekusinya sesuai dengan karakter Montecristo," timpal Fadhil Indra.
Montecristo mendedikasikan album A Deep Sleep untuk Nangroe Aceh atas bencana Tsunami pada 2014 silam. Selain itu, album ini juga dipersembahkan untuk Andy Julias. Pria yang berjasa bagi progressive rock lokal, yang telah wafat pada 17 Februari lalu.