Fimela.com, Jakarta Siapapun pasti ingin memberikan yang paling baik untuk calon pasangan hidupnya tercinta, namun terkadang realita tak mendukung. Quinn McRae, seorang pria di Martin, Tennessee, Amerika Serikat pun demikian. Ia ingin menikahi kekasihnya dan memberikan cincin pernikahan mewah, tapi kemampuan ekonomi keduanya hanya memungkinkan bagi mereka untuk membeli cincin kawin berharga murah dari sebuah pusat perbelanjaan.
Kekasihnya, Ariel, merasa tak keberatan sama sekali menerimanya. Keputusan untuk membeli cincin kawin itu sudah mereka sepakati berdua. "Aku tak memikirkan soal cincin, aku hanya ingin menikahi sahabatku," tulis Ariel tentang cincin itu dalam status Facebooknya. Sayangnya, lanjutan kisah tentang cincin dalam status itu kurang menyenangkan.
Ariel bercerita, saat hendak membayar sepasang cincin yang mereka pilih, seorang wanita yang merupakan pramuniaga di toko tersebut mengatakan sesuatu yang menyudutkan keduanya, "percayakah kalian semua ada seorang pria membeli cincin ini sebagai cincin kawin? Menyedihkan sekali."
Pernyataan itu tentu membuat Quinn malu. Berdasar cerita Ariel, kekasihnya sudah cukup merasa bersalah karena dia tidak bisa membelikannya cincin yang ia inginkan. Dia sudah merasa gagal dan sangat khawatir Ariel takkan mau menikahinya. Namun Ariel dengan dewasa menjawab perkataan pramuniaga itu, "bukan cincin yang penting, tapi cinta yang membawanya membeli cincin itu yang penting," Ariel dan Quinn pun membeli cincin itu sambil berlalu.
Lebih lanjut, Ariel menceritakan bagaimana pertemuannya dengan sang kekasih yang telah menjadi suaminya itu. Mereka tetap saling cinta dan bahagia meski cincin pernikahannya bukan perhiasan mewah.