Fimela.com, Jakarta Evakuasi dan penyisiran korban lainnya terus dilakukan pasca gempa berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang kabupaten Pidie Jaya, Aceh, 7 Desember 2016. Di hari yang sama dari Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi menyatakan telah mengutus Kepala Staf Kepresidenan untuk meninjau dampak gempa Aceh.
"Pagi-pagi saya sudah dapat laporan dan sudah diperintahkan seluruh aparat untuk bergerak sesuai otoritas masing-masing," ujarnya, dikutip dari Liputan6.com.
Antaranews melaporkan, data resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Pidie Jaya menyebutkan korban gempa sementara berjumlah 25 orang, sedangkan puluhan yang lain dirawat medis di pusat-pusat pelayanan kesehatan setempat.
Salah seorang warga kabupaten Pidie Jaya mengungkapkan, kebanyakan warga yang meninggal adalah mereka yang menetap di pertokoan dan umumnya di lantai dua, sehingga terlambat menyelamatkan diri saat gempa terjadi. "Banyak yang meninggal dunia warga yang tinggal di pertokoan. Terutama bangunan ruko yang ada di Mereudeu, sedangkan warga yang tinggal di rumah, belum diketahui ada yang meninggal dunia," katanya kepada Antaranews.
RSUD Pidie Jaya dilaporkan kewalahan menangani korban gempa karena keterbatasan tenaga medis. Sejumlah pusat pelayanan kesehatan di wilayah Pidie Jaya pun sudah dipenuhi warga korban gempa Aceh 7 Desember 2016.