Fimela.com, Jakarta Raden Dewi Sartika, tokoh perjuangan dan pendidikan perempuan. Dewi ternyata sempat mendirikan sebuah sekolah khusus perempuan di Bandung. Namanya Sakola Istri. Sebelum sekolah ini berdiri, Dewi memangsudah kerap mengajar anak-anak perempuan berbagai ketrampilan. Mulai dari merenda, memasak, menjahit juga membaca dan menulis kepada saudara-saudaranya. Namun gerakan dan aktivitas ini akhirnya tercium oleh pemerintah Hindia Belanda.
Untungnya, Dewi mendapat dukungan dari Inspektur Pengajaran Hindia Belanda, C. Den Hammer. Hammer kemudian menyarankan Dewi untuk meminta izin mendirikan sekolah kepada Bupati Bandung, RA Martanegara. Dewi kemudian mendapatkan izin untuk mendirikan sekolah puteri pertama di Bandung. Awalnya, sekolah ini bertempat di halaman depan rumah Bupati Bandung itu. Namanya Sakola Istri.
Dilansir dari berbagai sumber, Sakola Istri lantas mendapat cukup banyak murid, hingga mencapai 60 orang. Mereka berasal dari masyarakat biasa. Pengajarnya Dewi Sartika sendiri, dibantu Nyi Poerwa dan Nyi Oewit. Semakin lama sekolah ini semakin berkembang. Murid kemudian bertambah banyak hingga tak cukup lagi halaman Bupati Bandung untuk menampung mereka. Akhirynya, demi mencari tempat yang lebih luas, mereka pundah ke Jalan Ciguriang-Kebon Cau. Kini namanya menjadi Jalan Kautamaan Istri.
Tahun 1910, sekolah ini berganti nama mennjadi Sakola Kautamaan Istri. Seiring berjalannya waktu, nama sekolah ini kerap berganti-ganti. Mulanya pada masa penjajahan Jepang. Namanya diganti menjadi Sekolah Gadis No. 29. Namun karena penjajah Jepang ingin menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah rakyat, Dewi Sartika terpaksa menutup sekolah tersebut. Karena dia tak mau kalau harus mengganti kurikulim dan tak lagi hanya mengajarkan kewanitaan.
Untuknya, tahun 1951, sekolah tersebut kembali dibuka oleh Yayasan Raden Dewi Sartika. Selama dikelola yayasan tersebut, sekolah ini mengalami banyak pergantian nama. Mulai dari Sekolah Guru Bawah (SGB) Puteri (1951), Sekolah Kepandaian Puteri (SKP) Dewi Sartika (1961), hingga Sekolah Kejuruan Kepandaian Putri (SKKP) Dewi Sartika (1963). Kini, sekolah ini masih berdiri dengan kokoh dengan nama SD dan SMP Dewi Sartika. Sekolah ini pun juga memiliki TK yang berada di gedung yang berbeda.