5 Fakta Dewi Sartika, Tokoh Pendidikan Perempuan Indonesia

Henry Hens diperbarui 05 Des 2016, 17:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia tak hanya punya Raden Ajeng Kartini, tokoh wanita yang sangat peduli pada dunia pendidikan dan emansipasi wanita. Kita juga punya Raden Dewi Sartika yang juga dikenal sebagai pejuang yang berkonsentrasi pada kemajuan kaum Hawa. Perempuan kelahiran Cicalengka, Bandung pada 4 Desember 1884 ini berjuang demi pendidikan.

Pikirannya terbuka nampaknya berasal dari lingkungan dan pengajar pada saat dia disekolahkan orangtuanya dulu di sebuah sekolah Belanda. Melihat ketidakadilan dan tidak meratanya pendidikan, Dewi lantas bertekad untuk memperjuangkan hak kaum Hawa untuk mendapat pendidikan yang layak.

Dihimpun dari berbagai sumber, satu kontribusi Dewi Sartika yang membuat namanya kian harum, adalah merintis pendidikan bagi perempuan Indonesia. Lahir dari keluarga priyayi, Dewi Sartika termasuk anak yang bisa bersekolah di era kolonial Belanda. Sejak kecil, sosok yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional di tahun 1966 ini memang punya perhatian di dunia pendidikan.

Anak dari pasangan Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas ini sudah mulai mengajar kaum wanita sejak tahun 1906 di lokasi sekitar rumah sang Ibu yang berada di daerah kota Bandung.

Selain Kartini, Dewi Sartika adalah salah satu wanita yang mendorong para wanita di Indonesia untuk mengenyam pendidikan. Berikut ini lima tentang Dewi Sartika yang punya jasa besar dalam perkembangan pendidika di Indonesia, terutama untuk kaum perempuan.

foto-foto: liputan6.com & satujam.com