Editor Says: Selalu Ada Rumah untuk Pulang

Regina Novanda diperbarui 03 Des 2016, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Rumah tidak selalu dideskripsikan sebagai sebuah bangunan untuk tempat tinggal. Lebih dari itu, rumah memiliki pemaknaan yang begitu beragam dan mendalam, yang mungkin saja tak pernah terpikirkan oleh banyak orang selama ini.

Setelah melakukan aktivitas seharian, rasa lelah tentu bergelayut hingga membuat kita ingin lekas kembali ke rumah. Meregangkan otot dan menikmati empuknya kasur hingga terlelap tentu menjadi impian sederhana dari banyak orang setelah bekerja.

Bagi kamu yang tinggal bersama keluarga, tentu merasakan ada 'rumah' lain dalam bangunan yang tengah kamu pijak sekarang. Ya, 'rumah' yang bisa diartikan sebagai orang-orang yang selalu berada di setiap suka maupun dukamu. Mereka yang senantiasa sabar menerima sibukmu hingga mungkin terabaikan di 24 jam harimu.

Memutuskan bekerja sebagai karyawan memang menyita banyak waktu untuk keluarga. Ada tanggung jawab yang harus kita laksanakan demi loyalitas terhadap perusahaan. Waktu 24 jam yang kita punya dalam sehari pun nyatanya lebih dari sepertiga telah kita gunakan untuk bekerja, 'mengabdikan' diri terhadap sesuatu yang sudah kita pilih.

Mari berhitung soal waktu. Untuk sederhananya saja, jika kita menghabiskan delapan jam untuk bekerja, perjalanan satu jam dan tidur selama delapan jam, maka kita hanya memiliki sisa waktu lima jam. Waktu yang terkadang masih kita gunakan untuk kesenangan lain di luar rumah.

Meski tak memprotes, tentu ada kecewa, sekecil apapun itu dalam diri mereka atas 'pengabaianmu'. Kalau sudah begini, kamu tentu berada di titik dilema, bukan?

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Bukan kuantitas, tapi kualitas

"Yang penting kualitas, bukan kuantitas!" Ya, saya sangat setuju dengan anggapan itu. Kita tak pernah bisa menambah satu hari menjadi 25 jam. Tapi kita memanfaatkan betul waktu yang ada untuk membangun kebersamaan dengan keluarga tercinta.

Tulisan ini hadir bukan untuk mengatur, tapi mari mencoba menilik kembali perasaan mereka yang kamu abaikan. Bukan berarti kamu tidak boleh menghabiskan waktu bersama teman-teman di luar rumah, tapi memperbanyak kuantitas bersama keluarga tak ada salahnya, kan?

Disadari atau tidak, saat banyak masalah yang menerpa di luar rumah, keluarga menjadi penyokong semangat terbesar. Terkadang tak peduli kamu salah ataupun benar, mereka tetap setia berada di garda terdepan untuk mendukungmu. Tentunya dengan motivasi-motivasi yang lebih baik lagi.

Selain keluarga, sahabat menjadi 'rumah' lain yang siap menerima kepulanganmu kapan saja. Pun demikian untuk kamu yang sudah memiliki pasangan. Keluarga, sahabat, serta pasangan adalah orang-orang yang selalu berada di balik punggungmu. Menopang dalam keadaan tersulit, yang mungkin kamu sendiri sempat merasa tak bisa menghadapinya sendiri.

Jadi, pesan saya, manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya untuk orang-orang terkasih. Orang-orang yang selalu bersedia menjadi rumah atas kepulangan setelah pengembaraanmu. Keberadaan mereka memang tak serta merta membuat masalah yang kamu hadapi beres, tapi mereka adalah orang yang akan setia mendampingimu dalam suka maupun duka.


Regina Novanda,

 

Editor Kanal Celeb Bintang.com