Fimela.com, Jakarta Cerita cinta Nadia Mulya dengan Dastin Mirjaya Mudijana berawal saat mereka bertemu di sebuah kafe di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada 2004 silam. Saat itu Nadia baru saja putus dengan kekasihnya yang telah dibina selama tujuh tahun. Mereka bahkan sempat membicarakan untuk pernikahan.
"Saya kenal Dastin karena dikenalkan oleh teman saya. Namun, saya bilang yang saya butuhkan itu bukan pacar, tapi suami," kata perempuan kelahiran Jakarta, 19 Februari 1980 itu saat berbincang dengan Bintang.com, Rabu (30/11/2016).
Dari pertemuan itu, mereka saling bertukar nomor telepon. Bagi Nadia, berkenalan dengan Dastin ia merasakan sesuatu. Mereka kemudian menjalin komunikasi lewat telepon.
Saat itu Nadia sendiri sedang siap-siap mengikuti Putri Indonesia, sedangkan Dastin pun sedang mempersiapkan untuk sekolah ke luar negeri. Usai kontrak tersebut selesai pada 12 Agustus 2005, mereka memutuskan untuk berpacaran.
Seperti kebanyakan pasangan yang lain, Nadia dan Dastin padat dengan kesibukan masing-masing. Namun, satu hal yang menurutnya sangat berkesan adalah Dastin sosok yang selalu 'nyambung'. Kadang-kadang ia juga menemani Nadia syuting, atau bertemu di rumah Nadia.
"Dia sosok yang selalu nyambung dan hangat. Kadang kami makan bareng usai syuting," kenang juara kedua Puteri Indonesia 2004 dan terpilih sebagai Puteri Pariwisata.
Lamaran yang Mengejutkan
Saat bersama temannya, Nadia sempat berceletuk jika ia akan menikah dengan Dastin. Entah, bercanda atau mendapatkan insting. Hubungan mereka pun berjalan tanpa hambatan dan makin dekat. Setelah setahun berpacaran, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah.
"Orang tua saya sempat khawatir karena saya sempat putus. Mereka takut kejadian tersebut terulang kembali. Niat baik kami rupanya selalu dimudahkan. Semua berjalan dengan lancar," kata perempuan yang sempat membintangi film Andai Ia Tahu itu.
Selama pacaran, mereka masing-masing suka olahraga. Mereka meluangkan waktu nge-gym bareng. Kebetulan saat itu ada tempat nge-gym yang buka selama 24 jam. Mereka berolahraga di sana.
"Kami enggak sekadar jalan ke mall, tapi juga banyak aktivitas yang kami lakukan. Kami juga suka ke pantai atau alam bebes," tutur Nadia.
Satu hal yang membuat Nadia sreg dengan Dastin adalah sejak awal dia family oriented. Ia bukan hanya sebagai pacar, tapi juga bisa menjadi seorang bapak dan suami yang baik. Ia menilai Dastin mempunyai sifat kebapakan.
Selain olahraga, Nadia juga aktif dengan kegiatan sosial. Awal Januari 2005 Nadia terbang ke Aceh ikut membantu rehabilitasi korban Tsunami di sana. Pulang dari sana, Dastin tiba-tiba mengajak Nadia mengajak makan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Sebelum keluar, ia meminta Nadia untuk mandi karena rambutnya yang tak terurus serta kukunya pun me
Nadia sempat terkejut saat Dastin tiba-tiba mengeluarkan cincin. Tak banyak yang diucapkan Dastin. Ia hanya mengucapkan sebuah kalimat hingga saat ini dikenang Nadia.
Mandi Bersama, Kunci Keharmonisan
"Will you marrry me?" tanya lelaki kelahiran 14 Oktober 1974 itu.
"Yes," jawab Nadia senang.
Nadia dan Dastin melangsungkan pernikahan di Bidakara, Jakarta Selatan, 12 Agustus 2005. Selain seperangkat alat salat, Dastin menyerahkan emas. Bagi Nadia, yang paling utama adalah mereka resmi sebagai pasangan suami istri.
Di mata Nadia, Dastin sosok suami yang sangat sabar. Ia partner dalam menjalani hidup bersama. Ia juga sosok suami yang tak neko-neko. Meski begitu, tak ada pernikahan yang sempurna. Pertengkaran tak bisa dihindarkan, tapi mereka selalu mampu mengatasinya.
"Ada momen kami bertengkar, tapi yang penting kami selalu bisa berdamai. Orang tua bahkan sempat panik," ujar Nadia.
Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, Nadia selalu meluangkan waktu untuk jalan berdua dengan suami. Hal lain yang juga dilakukan Nadia adalah mandi bareng suami. Mereka sengaja membuat kamar mandinya senyaman mungkin agar bisa berkomunikasi dengan nyaman.
"Kita punya momen berdua. Mohon maaf, bukan porno tapi kita selalu mandi bersama. Jadi kadang santai ngobrol sambil berendam," ujar Nadia.
Saat ini usia pernikahan mereka telah berlangsung selama 11 tahun. Mereka telah dikaruniai tiga orang anak; Nadine Andjanimulya Mudijana, Nuala Andharamulya Mudijana, Delmar Bevandimulya Mudijana. Ia sangat dekat dengan ketiga anaknya tersebut. Bagi mereka, benteng ketiga anak-anaknya adalah keluarga.
"Hingga saat ini hal yang nggak hilang adalah selalu mengucapkan 'i love you'. Kami terbiasa mengucapkan cinta. Hal itu kami lakukan agar kami bisa selalu menebarkan kasih sayang," tandas Nadia Mulya.