Fimela.com, Jakarta Ketika membayangkan soal pernikahan, apa sih yang ada pikiranmu? Alasan-alasan apa yang membuatmu ingin menikah? Alasan apa yang sekiranya mendorong orang-orang di sekitarmu untuk menikah? Cinta kah?
Idealnya cinta adalah alasan utama pernikahan itu diwujudkan, meski beberapa pasangan memang memiliki satu-dua hal lain sebagai bahan pertimbangan. Itu sah-sah saja, sih. Asalkan kamu tidak 'kebelet' menikah karena hal-hal seperti ini:
1. Teman-temanmu satu persatu sudah menikah. Itu sama sekali bukan alasan. Kapan orang lain menikah, sekalipun itu adalah saudara atau sahabatmu, bukan tolak ukur kapan kamu harus menikah. Nilailah kesiapan dirimu sendiri.
2. Berpikir hubunganmu yang agak kacau bisa menjadi lebih baik jika sudah terikat pernikahan. Yakin, semuanya akan membaik jika sudah menikah? Kalau masih pacaran saja dia tidak bisa menunjukkan kesungguhannya membangun hubungan yang baik denganmu, bagaimana saat menikah?
3. Ada tekanan dari keluarga pun seharusnya tidak perlu membuatmu merasa harus segera menikah. Sebab hanya kamu dan pasanganmu yang bisa menilai kesiapan untuk membangun sebuah rumah tangga. Toh, nantinya yang menjalani kamu dan dia juga.
Pernikahan bukan juga solusi untuk perasaan insecure kamu terhadap pasangan. Kalau kamu pikir dengan menikah maka kamu dan pasanganmu terbebas dari godaan sana sini, kamu salah. Justru alangkah baiknya jika kamu menguatkan dulu fondasi hubungan kalian sejak pacaran. Ketiga poin di atas adalah hal-hal yang harus sangat kalian hindari ketika mencari alasan untuk segera menikah. Ingat, tolak ukur kesiapan untuk berumah tangga ada di dirimu dan pasanganmu, bukan dari orang lain.