Fimela.com, Jakarta Klub sepakbola Brasil Chapecoense sedang berduka. Kecelakaan pesawat yang terjadi pada Senin (28/11/2016) malam waktu Kolombia telah menewaskan sebagian besar pemainnya. Setidaknya ada 75 dari 81 orang yang ada di dalam pesawat dilaporkan meninggal dunia.
Meski masih dalam suasana duka, Wakil presiden klub Chapecoense berjanji untuk membangun ulang tim dan kembali bermain tahun depan. Seperti dilansir dari antaranews, kecelakaan udara terburuk di Kolombia dalam dua dekade ini hanya menyisakan lima orang yang selamat ketika tim terbang untuk menghadapi Atletico Nacional dari Medellin di final Piala Sudamericana, kompetisi klub Amerika Selatan yang sepadan dengan Liga Europa.
Hanya tiga pemain yang terbang ke utara untuk final Piala Sudamericana yang selamat dari kecelakaan di pegunungan di luar Medellin. Wakil presiden klub Ivan Tozzo mengatakan, ia berniat membangun ulang Chapecoense dan kembali bermain di Liga Brasil tahun depan.
"Kami akan harus merestrukturisasi klub, mendatangkan pemain-pemain baru, melakukan banyak pertemuan dan punya banyak kesabaran untuk dapat tetap bermain di Brasileiro, turnamen yang sangat penting bagi kami," ucap Tozzo. Chapecoense bukanlah tim yang diperhitungkan pada awal abad ini, namun mereka naik dari divisi keempat ke divisi pertama hanya dalam waktu lima tahun.
Klub kecil dari Chapeco di selatan Brazil ini akan mendapat dukungan untuk kebangkitan mereka dari tim-tim senior lainnya, sekelompok tim yang meminta agar klub itu tidak didegradasi untuk tiga tahun mendatang. Dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh sejumlah klub papan atas negeri itu, termasuk juara liga Palmeiras, para presiden klub juga mengatakan mereka akan meminjamkan pemain-pemain untuk membantu Chapecoense dapat kembali bermain.
Di Rio de Janeiro, patung Kristus Sang Penebus disorot warna hijau di atas kota, sedangkan istana kepresidenan di Brasilia (ibukota Brasil) juga bermandikan warna hijau, warna utama klub Chapecoense.