Fimela.com, Jakarta Rio Dewanto tiba-tiba bersuara atas kasus agraria antara petani dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dengan perusahaan perkebunan luar negeri. Yang menjadi perhatiannya adalah aparat berwajib yang justru melakukan tindakan represif kepada petani.
Sebagai publik figur, Rio ingin memberikan perubahan positif terhadap orang lain, umumnya kepada bangsa Indonesia itu sendiri. Ia pun bersedia mengawal kasus ini agar sampai pada ditemukannya jalan keluar.
"Posisi saya hanya mengawal, saya sebarkan di sosial media dan saya ingin mengetahui secara langsung seperti apa kejadiannya. Saya akan mengawal sampai tuntas," kata Rio Dewanto di Filosofi Kopi, kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).
Rio bisa saja seperti orang lain yang hanya bisa berkoar melalui media sosial. Namun, ia memilih untuk memberikan aksi langsung perihal kasus ini. Menurutnya, ada nilai kemanusiaan yang harus diperjuangkan dalam perseteruan ini.
"Ini kebenaran dan saya terpanggil karena ada jiwa kemanusiaan yang harus diperjuangkan, jadi kenapa harus takut. Kenapa terpanggil karena lihat dari foto. Ini yang bisa saya lakukan daripada ngomong di twitter, mending saya buat sesuatu," ucapnya.
Ketika ada orang lain yang bersikap 'nyinyir' ketika ia melakukan aksi ini, Rio Dewanto sudah siap. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tak terikat dengan kepentingan politik atau partai ketika memberikan dukungannya.
"Selama saya fokus membela kebenaran, gak ada yang saya takutin. Kalau ada yang nganggap pencitraan, atau anggap saya mau nyalon terserah orang mau bilang apa, saya gak peduli," ucapnya.
Disinggung tentang istrinya, Atiqah Hasiholan dan teman artis lainnya, Rio Dewanto menjawab santai. "Dia (Atiqah) ikut support saya dari belakang saja. Tapi kalau yang lain, saya sama sekali tidak mengajak atau memprovokasi siapapun. Yang mau ikut ayo. Ini problem negara kita," tandas Rio Dewanto.